Merawat orang tua yang sakit, merupakan pengalaman berharga dan bermakna bagi setiap anak. Mejadi tua adalah hal biasa yang tiap orang akan mengalaminya. Bedanya, reaksi masing-masing orang berbeda ketika menjalani proses ini. Ada yang menolak tua dengan tetap bergaya muda, mengikuti pola makan suka-suka.

Namun ada pula yang menyadari perlu lebih hari-hati mengatur asupan nutrisi. Terlepas dari bagaimana tipikal orang tua, ketika sudah berusia senja maka anak-anak lah yang akan bertugas menjaga dan merawat orang tua mereka.

Pengalaman Merawat Ibu yang Sakit

Minggu lalu, ibu kami jatuh sakit. 6 orang anak berikut menantu bergantian mendampingi beliau di rumah sakit. Selama seminggu berada dalam pengawasan dokter, kondisi ibu membaik dan diperbolahkan pulang. Meskipun sudah dinyatakan sembuh, tetapi ibu masih dalam pengawasan ekstra. Masa pemulihan di rumah tak kalah penting dari penyembuhan di rumah sakit.

Sekarang giliran kami yang akan menjadi perawat ibu di rumah. Dari pengalaman mendampingi ibu di rumah sakit dan merawat beliau di rumah, saya menuliskan tips-tips ini. Bagaimana merawat orangtua, terutama ketika sakit. Selamat membaca, ya.

Berkah Merawat Orang Tua yang Sakit, Ternyata Luar Biasa Dahsyat!

 

Cara Merawat Orang Tua yang Sakit Menurut Islam

Kewajiban merawat orang tua yang sakit, bukan hanya urusan kasih sayang dan alasan kemanusiaan saja. Lebih dari itu, agama Islam mengajarkan bagaimana bersikap baik terhadap orang tua, termasuk merawatnya ketika keduanya menua apalagi sakit.

Dalam salah satu hadits tentang berbakti kepada orang tua disebutkan,

“Bahwasannya ia (Mu’awiyah bin Jahimah) datang kepada Nabi saw., lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku ingin berperang, dan aku datang untuk meminta petunjukmu.” Nabi saw. bersabda, “Apakah engkau memiliki ibu?”, “Iya” “Menetaplah dengannya, karena sungguh surga di bawah kedua kakinya.” (HR. Ibnu Majah, An-Nasa’i, Ahmad, Ath-Thabarani).

Tips bagaimana cara merawat orang tua yang sakit :

Satu Suara dengan Semua Saudara

Bagi orangtua yang memilki satu atau dua anak, mungkin koordinasi akan mudah dilakukan. Tetapi kalau banyak anak tentu perlu ada kesepakatan agar semua satu suara. Bisa jadi perbedaan pendapat atau cara perlakuan bisa membuat orangtua bingung. Supaya mudah dan nyaman, baik untuk orang tua yang sakit atau yang mendapingi, perlu dilakukan beberapa hal berikut ini:

Buat panduan untuk semua orang yang mendampingi

Panduan ini berisi hal-hal basic yang harus dilaksanakan seperti minum obat, makan, mandi, berjemur, dll. Dengan panduan yang berlaku bagi siapa saja, maka diharapkan tidak ada jadwal yang terlewat atau keliru. Kekeliruan bisa tidak mengganggu, tetapi jika berkaitan dengan hal penting seperti minum obat bisa berbahaya, kan?




 

Jelaskan pada orangtua tentang kesepakatan bersama

Orang tua juga perlu diberi penjelasan bahwa sudah ada jadwal yang diketahui oleh semua pendamping. Jadi ketika sudah jadwal makan atau minum obat, tanpa menunggu pendamping tertentu kegiatan tetap bisa dilaksanakan.

Buat jurnal laporan perkembangan kondisi.

Mungkin tidak setiap pergantian shift jaga,   pendamping orang tua mengingat apa yang sudah dilaksanakan. Sementara data kegiatan apa saja yang sudah dilakukan mutlak diperlukan. Nah, supaya tidak ada yang terlewat, akan lebih baik jika dibuat jurnal sederhana yang diisi oleh setiap pendamping.

Pengisian jurnal bisa dengan tulisan rinci, atau menisi kolom-kolom pada kegiatan yang berbeda. Cara pengisiannya tinggal dichecklist setelah dilaksanakan, lalu ditambah jam pelaksanaan.

Pastikan selalu ada yang mendampingi.

Hal ini wajib jika orangtua lebih banyak membutuhkan bantuan melakukan rutinitas harian. Sedangkan bagi orang tua yang masih bisa melakukan sendiri, pendamping lebih berperan sebagai teman.

Pahala Merawat Orang Tua yang Sakit

 

Bahagiakan Hati Supaya Cepat Proses Recovery

Ini yang lebih diperlukan ketika orangtua sakit. Bukankah sering kita baca slogan bahwa “Hati yang bahagis adalah obat”?. Untuk itu beberapa hal ini perlu diingat ketika mendampingi orang tua yang sedang sakit:

Sikap dan Perkataan yang Lembut

semua pasti sepakat bahwa memang seharusnya berkata lembut pada orang tua. Apalagi ketika dalam keadaan sakit, perlu banyak dihibur dan dibesarkan hatinya.

Bantu Perlahan, Tak Perlu Terburu-buru.

Pada saat sakit, mungkin ada beberapa hal yang biasanya dilakukan sendiri, menjadi perlu dibantu. Jika demikian, ada baiknya kita lakukan dengan perlahan. Bukan terburu-buru supaya cepat selesai

Jadilah Pendengar yang Baik

Orang tua pasti akan menanyakan banyak hal, bercerita panjang lebar tentang sesuatu yag diingat. Meskipun kita berusaha menjadi pendengar yang baik, ada baiknya dikontrol juga frekuensi berbicara, supaya tidak terlalu lelah dan justru melemahkan kondisinya.

Pilihlah Topik Ringan untuk Membuka Obrolan.

Topik ringan diharapkan bisa membuat rileks, sebaliknya hindari topik berat yang bisa memengaruhi kondisi psikokogis. Bisa jadi ikut mendengar lalu berpikir tentang hal-hal berat bisa membuat gelisah dan kurang nyaman.

Perlakukan Sewajarnya, Tidak Perlu Berlebihan

Maksudnya, perlakukan beliau seperti layaknya orang tua. Meskipun kondisinya lemah dan membutuhkan banyak bantuan, sebaiknya hindari memperlakukan orangtua seperti anak kecil. Terlalu banyak perintah dan larangan, atau menuntunnya untuk pekerjaan-pekerjaan ringan.



 

Biarkan Mandiri Sesuai Kemampuan

Kalau ditanya, ayah atau ibu kita pasti lebih memilih melakukan semua pekerjaan sendiri, meskipun sudah tua. Tidak mau dianggap lemah atau tak berdaya. Untuk itu, biarkan orantua melakukan apa yang diinginkan semampunya. Bantuan yang kita berikan lebih pada berjaga-jaga, kalau-kalau orang tua ternyata tidak mampu.

Berikan Bantuan pada Saat Diperlukan

Jika orang tua meminta kita memberi pertolongan, maka lakukanlah segera. Terkadang pendamping tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk membantu orang tua. Ketika ada permintaan inilah pendamping bisa lebih tahu apa yang dibutuhkan orang tua (untuk dibantu)

Merawat orang tua yang sakit

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Ada Kerabat Menjenguk?

  • Tetap dampingi orang tua ketika ada tamu atau kerabat yang menjenguk. Berinteraksi dengan orang lain, apalagi saudara pasti akan membuat orang tua lebih bahagia. Terkoneksi dengan sekitarnya adalah salah satu bukti bahwa beliau masih punya arti (meskipun sebenarnya sampai kapan pun orangtua tak kan tergantikan di hati kita)
  • Poisisikan ayah-ibu kita pada tempat sebagai “tetua”. Maksudnya sosok yang dituakan, dipatuhi, diikuti perkatannya dan sebagai leader dari keluarga.

Bagaimana Merawat Orang tua Setelah Sehat Kembali?

  • Ajaklah orang tua untuk kembali melakukan aktifitas harian seperti biasa. Mungkin bedanya kali ini perlu ada yang mendampingi.
  • Kembali pada rutinitas harian seperti semula bisa menjadi penyemangat untuk sehat.
  • Lakukan kotrol kesehatan ke dokter pada jadwal yang telah ditentukan.


 

Keberuntungan Anak yang Mendapat Kesempatan Merawat Orang tua yang Sakit

Baiklah, itu tadi beberapa hal yang saya catat dari kesibukan saya dan saudara-saudara merawat orang tua. Jika sebagian orang mungkin menganggap merawat orang tua adalah pekerjaan yang melelahkan dan bikin repot, pendapat ini harus diubah.

Sebenarnya kesempatan merawat ayah-ibu adalah keberuntungan bagi setiap anak. Di situlah ladang pahala terbuka lebar. Kesempatan untuk berbakti dan membalas kebaikan orang tua terbentang luas.

Dalam keadaan sakit orang tua lebih membutuhkan anak-anaknya untuk menjaga, merawat dan mendampingi sampai sembuh kembali. Carilah keridhaan, kebahagiaan dan kepuasan orang tua terhadap pelayanan kita, itu adalah rizki yang tak ternilai harganya.

Rumah akan penuh berkah manakala ada orangtua di dalamnya. Secara fisik mungkin lemah dan butuh bantuan, tetapi yakinlah doa dan restu orangtua adalah salah satu kunci sukses anak-anaknya.

“Rida Allah berdasarkan rida kedua orang tua, dan murka Allah adalah berdasar pada murka kedua orang tua”