Berkah merawat orang tua yang sakit ini adalah artikel lanjutan dari “Merawat orang tua ketika sakit” yang pernah saya tulis. Waktu itu ibu mertua saya sedang dirawat di rumah sakit, dan kami putra-putrinya gantian menunggu beliau. Sekitar satu minggu dalam perawatan dokter, ibu diizinkan pulang. Recovery setelah berada di rumah sekitar 2 mingguan, dan ibu sehat seperti sedia kala sebulan kemudian. Cukup lama, ya? Bagaimanapun organ-organ ibu yang sudah sepuh (usia beliau 81 tahun) pasti berbeda dengan kami anak-anak beliau, kan?
Kewajiban Anak Ketika Orang tua Sakit
Table of Contents
Dari pengalaman merawat orang tua yang sakit, saya jadi punya beberapa catatan yang semoga bermanfaat untuk kita semua. Paling tidak sebagai motivasi saya dan saudara-saudara saya, termasuk anak-anak saya. Baik dalam keadaan sehat atau sakit, sudah menjadi kewajiban anak-anaknya untuk menjaga dan merawat orang tuanya.
Merawat ayah atau ibu yang sakit adalah salah satu kewajiban anak terhadap orang tuanya. Kewajiban anak terhadap orang tua menurut agama Islam yang lainnya adalah berbakti, berkata atau berbicara dengan lembut terhadap orang tua, menaati perintah orang tua dan menjauhi apa yang tidak disukai orang tua. Sebenarnya sih masih banyak lagi kewajiban anak terhadap orang tuanya, tetapi dalam pembahasan kali ini kita fokus dulu pada keadaan ketika ayah atau ibu dalam keadaan kurang sehat dan butuh perawatan lebih.
Apakah keutamaan berbakti kepada orang tua? Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, R.A, Rasulullah S.A.W bersabda :
” Sungguh merugi, sungguh merugi, sungguh merugi seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya sudah renta atau salah seorang dari keduanya namun tidak dapat membuatnya masuk surga.” (HR. Muslim)
Dari hadits ini dapat kita ketahui keutamaan merawat kedua orang tua yang sudah merawat dan membesarkan kita sejak buaian hingga dewasa.
Berkah Merawat Orang tua yang Sakit
Merawat orang tua, apalagi dalam keadaan sakit, mungkin akan terlihat sangat merepotkan dan melelahkan. Secara fisik, kemampuan gerak orang tua kita sudah sangat terbatas dan sudah membutuhkan banyak bantuan. Tetapi banyak yang tidak tahu bahwa banyak keberkahan yang menyertai ketika ada orang tua yang berada di tengah-tengah kita.
Berkah atau berkat atau nilai lebih dari apa yang kita lakukan terkadang justru tidak terlalu kita perhatikan atau kita sadari. Ya seperti hikmah merawat orang tua ini, apalagi jika orang tua dalam keadaan sakit. Hikmah menjaga orang tua dalam Islam, banyak sekali dan berulang kali disebutlan dalam Al Quran.
Teman-teman tentu pernah mendengar bahwa salah satu doa yang tidak tertolak atau mustajab adalah doa orang tua (terutama ibu) untuk anaknya. Keberadaan orang tua yang dekat atau tinggal bersama kita, tentu disertai doa-doa yang selalu dipintakan oleh beliau untuk semua keluarga, termasuk untuk kita.
Maka sangat beruntung jika dalam satu rumah itu masih ada orang tua selain keluarga inti (ayah-ibu-anak). Dari orang tua kita itulah jalan rizki dan keberkahan keluarga kita berasal. Maka sudah selayaknya kita memuliakan orang tua, baik yang tinggal dengan kita atau berada jauh dari tempat kita.
Salah satu contoh bahwa anak-cucu di sekitar orang tua ikut dimuliakan dan mendapat keberkahan adalah ketika kerabat datang untuk bertemu atau menengok orang tua kita.
Biasanya, mereka akan datang membawa buah tangan untuk ibu atau ayah kita. Tidak jarang mereka membawa lebih banyak untuk anggota keluarga yang lain, hehe… dalam bahasa jawa istilahnya nderek mukti atau nunut mulya.
Nah, kalau situasinya seperti ini, maka kewajiban kita sebagai anak adalah memuliakan orang tua kita dengan memberikan buah tangan untuk dibawa pulang oleh kerabat yang datang. Ini juga salah satu bentuk amalan untuk memuliakan tamu yang bertandang ke rumah kita.
https://www.sitaturrohmah.com/merawat-orangtua-ketika-sakit/
Hikmah Merawat Orang tua yang Sakit
Dulu sewaktu kita masih kecil, semua kebutuhan kita dipenuhi dan dibantu orang tua kita. Ketika beranjak besar, kita mencari nafkah dan memiliki keluarga sendiri.
Tidak semua anak tinggal di rumah yang sama hingga berkeluarga. Ada pula yang tinggal di kota lain, bahkan ada yang tinggal di negara yang berbeda dengan orang tuanya.
Sudah sewajarnya anak-anak yang tingga di kota lain sesekali berkunjung ke tempat di mana orang tua tinggal. Apalagi jika ibu atau ayah kita sedang sakit, maka sangat dianjurkan untuk meluangkan waktu pulang menengok.
Hikmah dari kesibukan atau kerepotan anak merawat orang tua yang sakit diantaranya adalah
✓ Lebih dekat pada Allah
Pada kondisi sakit, semua orang akan mendoakan “Syafakallah atau Syafakillah” Semoga lekas sehat. Ini menjadi pengingat bahwa sehat sangatlah mahal.
Kita yang merawat atau menjaga orang tua menjadi lebih banyak bersyukur pada Allah, karena nikmat sehat yang tiada tara. Adapun untuk orang tua yang sakit, kita masih bisa bernapas lega dan bersyukur karena beliau sudah tertangani dengan baik.
Dokter atau rumah sakit dengan layanan terbaik, obat-obatan dan vitamin penunjang kita siapkan untuk orang tua kita. Segala upaya kita kerahkan untuk mencari kesembuhan orang tua.
Dan ketika orang tua sembuh dari sakit, kita merasa bahagia tak terkira. Sungguh nikmat Allah yang tiada tara yang melimpah untuk orang tua kita, untuk kesehatan ayah atau ibu kita.
Apalah daya kita tanpa pertolongan Allah. Uang seberapapun tak akan mampu menyembuhkan sakit orang tua kita, jika Allah tidak menghendakinya. Hikmah merawat orang tua sakit yang paling utama adalah makin dekatnya kita dengan Sang Maha pencipta.
✓ Lebih dekat dengan orang tua
Meskipun maut itu bisa datang kapan saja, tetapi mendapati orang tua kurang sehat, tentu kita sedih dan khawatir. Akan sangat membahagiakan jika orang tua kita dalam kondisi sehat.
Salah satu berkah merawat orang tua yang sakit adalah kita akan lebih dekat dengan orang tua. Ketika sakit datang, mungkin ada rasa sesal pada kita megapa kurang jeli, dan kurang cermat mengurus ayah atau ibu kita, sehingga jatuh sakit.
Perasaan seperti inilah yang akan membuat kita manjadi lebih dekat (secara psikologis) dengan orang tua.
Pada saat orang tua sakit, kita juga seperti merasakan penderitaan beliau. Rasa cinta terhadap ibu bapak yang dulu siang malam mencurahkan kasih sayang pada kita, akan menggerakkan hati untuk melakukan yang terbaik demi kesembuhan orang tua yang terbaring lemah.
✓ Lebih akrab dengan saudara yang lain
Merawat orang tua yang sakit, apalagi berada di rumah sakit, tentu membutuhkan peran semua anak. Bergantian menunggu, saling bantu keribetan dan kerepotan di rumah selama menunggu di rumah sakit akan bisa lebih mengangkrabkan dan mempererat lagi ikatan persaudaraan.
Dari sakitnya orang tua ini, antar saudara juga bisa merasakan betapa memang semua saling membutuhkan, semua bisa saling dukung untuk mencapai tujuan.
✓ Menjadi sarana mendidik anak bagaimana cara berbakti kepada orang tua.
Pendidikan yang paling baik adalah memberi contoh nyata. Kerelaan kita menjaga dan merawat orang tua akan menjadi suri tauladan bagi anak-anak kita.
Hal ini sekaligus pendidikan bagi anak-anak kita tentang cara berbakti kepada orang tua ketika sakit, dan bagaimana cara mengurus ibu atau ayah yang sedang sakit.
Berkah Merawat Ibu
Ini adalah pengalaman yang saya alami (bersama keluarga besar), bagaimana cara merawat orang tua ketika sakit.
Ketika ibu sedang sakit maka kewajiban anak adalah sebagai berikut :
- Membawa ke dokter untuk diperiksa dan mendapat obat
- Menemani, membantu (jika diperlukan), menjaga dan merawat hingga sembuh
- Memberi asupan makanan bergizi supaya segera pulih kembali
- Mengontrol obat dan vitamin yang harus diminum sesuai petunjuk dokter.
- Membersihkan badan, pakaian dan tempat tidur ibu yang sedang sakit.
- Membiayai pengobatan termasuk masa pemulihan.
- Membahagiakan hati beliau supaya segera sehat seperti sedia kala.
Kalau harus merawat orang tua yang sedang sakit, maka yang kita lakukan adalah
Bersabar
Karena sakit adalah cobaan, maka bersabar adalah obat terbaik supaya bisa sehat kembali secara sempurna. Kesabaran akan memberi kita ketenangan batin.
Dalam keadaan tenang kita tentu bisa mengurus dan merawat ibuyang sakitdengan lebih sabar, lebih lembut.
Ketenangan dan kesabaran kita menghadapi orang tua yang sakit akan membuat ayah atau ibu kita ikut tenang juga.
Dengan demikian, proses pengobatan akan berjalan lancar dan orang tua kita akan lebih cepat sembuh dan sehat seperti sedia kala.
Berkata dan bersikap lembut
Soal kelembutan kita sudah saya singgung sedikit di atas. Dalam salah satu ayat dalam Alquran disebutkan “Wabil walidaini ikhsana” dan kepada kedua orang tuamu, berbuat baiklah.
Kata baik di sini mengandung arti baik pada lisan, sikap dan perbuatan. See!, bahkan bersikap lembut adalah perintah Allah tentang bagaimana sikap anak terhadap orang tuanya.
Merawat dengan hati-hati
Dokter pasti memberi arahan bagaimana harus merawat dan mengurus orang tua supaya lekas sehat kembali.
Tugas kita adalah melaksanakan apa yang dikatakan dokter yang merawat orang tua kita, supaya kesembuhan segera bisa dirasakan.
Bayangkan kalau kita sebagai anak asal-asalan dalam merawat, alih-alih segera sehat kembali, merawat secara sembrono, bisa jadi malah menambah daftar penyakit orang tua kita.
Tidak membuat hati orang tua terluka
Tentu kita ingat pepatah yang mengatakan bahwa hati yang bahagia adalah obat. Maka jika kita ingin orang tua segera sembuh, maka jagalah perasaan beliau jangan samai sedih apalagi terluka.
Sebagai anak, kita harus all out dalam mengurus orang tua kita, sebagaimana dulu ketika kita masih bayi, ayah dan ibu telah melakukan yang terhebat untuk kita anak-anak beliau hingga kita menjadi seperti sekarang ini.
“Kamu dan hartamu milik ayahmu.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)
FAQ
Apa kewajiban anak ketika orang tua sakit?
Kewajiban anak terhadap orang tua menurut agama Islam yang lainnya adalah berbakti, berkata atau berbicara dengan lembut terhadap orang tua, menaati perintah orang tua dan menjauhi apa yang tidak disukai orang tua.
Jika orang tua sakit, maka kewajiban anak adalah :
1. Merawat orang tua hingga sehat dengan penuh kasih sayang
2. Berikhtiar untuk kesembuhan orang tua (berobat, terapi, dan lain-lain)
3. Memenuhi semua kebutuhan orang tua (mulai obat, makanan, dan kebutuhan lainnya)
4. Bersikap lembut terhadap orang tua
5. Menghibur dan menggembirakan hati orang tua
Siapa yang wajib merawat orang tua?
Kewajiban merawat orang tua ada pada semua anak-cucu. Bukan hanya kewajiban anak yang tinggal serumah atau tinggal dekat dengan orang tua. Anak yang tinggal jauh dari orang tua tetap punya kewajiban merawat orang tua.
Bagaimana cara merawat orang tua yang tinggal jauh dengan kita?
Zaman sekarang jarak bukan lagi masalah yang menghalangi niat anak berbakti kepada orang tua. Dengan rizki yang dimiliki bisa meminta tolong orang lain untuk merawat orang tua.
Secara berkala kunjungi orang tua, bawakan sesuatu yang membuat orang tua bahagia. Asal ada niat, pasti ada jalan bagi anak untuk berbakti pada orang tua.
Apakah keutamaan berbakti kepada orang tua?
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, R.A, Rasulullah S.A.W bersabda :
” Sungguh merugi, sungguh merugi, sungguh merugi seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya sudah renta atau salah seorang dari keduanya namun tidak dapat membuatnya masuk surga.” (HR. Muslim)
Dari hadits ini dapat kita ketahui keutamaan merawat kedua orang tua yang sudah merawat dan membesarkan kita sejak buaian hingga dewasa.
Apa bentuk berkah merawat orang tua yang sedang sakit?
- Doa orang tua untuk anaknya adalah doa yang mustajab. Jika orang tua ridha dengan apa yang kita lakukan maka orang tua pasti mendoakan kebaikan anaknya.
- Allah akan melapangkan rizki bagi keluarga yang di dalamnya ada orang tua dan anak-anak yang berbakti.
- Keridhaan Allah berdasarkan keridhaan orang tua, maka ketika orang tua ridha pada anaknya maka Allah juga ridha.
- Barokah itu tidak terlihat, tetapi sangat bisa dirasakan. Untuk poin ini baru akan terasa buktinya jika orang tua sudah tidak ada lagi di antara kita. Maka jangan tunda lagi untuk berbakti pada orang tua, terutama yang sedang sakit.
Sungguh luar biasa Mba Sita ini, merawat orang tua sakit dengan penuh kesabaran dan ketelatenan, semoga ini menjadi ladang pahala buat Mba Sita. Tak jarang banyak anak yang memilih memanggil asisten untuk mengurus orang tuanya yang sakit. Tapi Mba Sita dengan sabarnya merawat beliau.
Bismillah… dengan segala keterbatasan nih mbak, karena anak-anak juga di rumah
Alhamdulillah bisa merawat Ibu, Mbak Sita
Saya enggak diberi kenikmatan itu karena sejak lulus SMA merantau jauh dari orang tua. Jadi ketemu sekali-dua kali setahun sudah syukur. Setiap ortu sakit, kakak saya (ada satu yang tinggal bersama Bapak Ibu) selalu ngabarin saya saat sudah sembuh, karena ga mau saya kepikiran.
Cuma bisa berdoa agar Beliau berdua sehat senantiasa
Btw, usianya kurang lebih sama dengan Ibu Mertua Mbak Sita
Usia beliau 81 mbak, sepantaran ya sama orang tua mbak Dian?. Kondisinya sehat, hanya udzur aja yangmembuat kekuatan sudah tidak sama seperti dulu. kami yang di rumah juga nggak kasih kabar kalau cuma ada keluhan ringan, sebisa mungkin diurus sama yang di rumah. Kalau udah baikan, malah baru kasih kabar, biar yang di luar kota nggak resah
Kami juga pernah merawat Ibu (ibu mertua) sehabis beliau stroke, sambil bisa jalan lagi. Tapi akhirnya diboyong ke Jakarta, karena kakak-kakak banyak yg di Jkt.
Memang perlu kesabaran ekstra sih merawat yg sepuh. Tapi gpp, dijalani aja…
Berkah buat mb Sita dan keluarga ya…
Aamiin… ada adik juga sih yang bareng-bareng merawat. bismillah.. semoga beliau selalu sehat dan bahagia, jadi bisa mengisi masa tua dengan lebih banyak beribadah
Saya seorang lelaki yang sedang merawat ibu saya yang sedang sakit stroke, 4 tahun lamanya.. luarbiasa ternyata merawat sendirian itu sangatlah repot, saya anak bungsu dan punya 7 kakak kandung yang sudah menikah semua. tinggal saya yang belum, saya tunda keinginan dan cita-cita saya demi ibu saya. Karena kalau saya pergi dari rumah tidak ada yang menjamin ibu saya sehat dan selamat, hanya saya sendirian. terimakasih telah membuat artikel luarbiasa ini, saya akan terus belajar kearah yang lebih baik lagi.
Berbahagialah Anda @setiawanivan untuk kesempatan merawat ibunda. Semoga Anda selalu sehat dan bisa siap kapanpun ibunda membutuhkan. Pemilik semesta akan membalas susah payah Anda, dengan kebaikan berlimpah, insya Allah
InsyaAllah ya, Mbak. dengan merawat orang tua yang sakit kita bisa lebih dekat dengan orang tua dan tentunya dapat berkah.
Bener, mbaak.. kadang kaya takjub gitu.. terasa beda ketika rumah itu ada orang tuanya dengan tanpa orang tua. Bukan berarti yang nggak ngerawat nggak dapat berkah, ya. Karena merawat juga nggak selalu urusan fisik, tetapi membahagiakan hati orang tua adalah salah satu cara melaksanakannya
Masya Allah, merawat orang tua adalah suatu anugrah yg luar biasa.
Insya Allah mbak Sita akan mendapatkan pahala yg berlimpah. Amin.
Setuju banget kalau saat kita merawat orang tua kuncinya adalah bahagiakan mereka dengan membahagiakan pula diri sendiri.
Iya mbak.. bismillah dengan andil sedkit tapi ikhlas akan lebih banyak berkah. lagian sudah jadi kewajiban anak untuk merawat orang tuanya kan?
Merawat orang tua dikala masih hidup lebih baik. Terimakasih mba mengingatkan saya.
sama-sama mbak.. ini juga dalam rangka menyemangati diri sendiri kok
Saya jg sdg merawat ibu saya yg sakit stroke sdh serangan keempat krn saya 2 bersaudara tapi adik saya sdg kerja di luar pulau. Alhamdulillah kondisi ibu sdh baikan,sdh mulai jalan tapi hati kecil ini tetap tdk tega utk saya tinggal bekerja lagi selain itu anak2 saya yg masuk TK dan SD kelas 2 tdk ada yg merawat di rumah. Yang membuat saya bingung saat ini,apakah keputusan resign dari tempat kerja tetap harus saya ambil padahal sertifikasi saya di tempat kerja sdh didepan mata ataukah saya teruskan kerja utk dapat sertifikasi dimana akhirnya ibu dan anak2 saya harus saya mintakan bantuan orang lain utk merawatnya. Saya bener2 bingung,keputusan bijaksana yg bgmn yang harus saya ambil???mohon saran dan masukannya mbk?Terima Kasih?
terkadang kita dihadapkan pada situasi sulit seperti ini, ya mbak. Jika ada yang bisa dimintai bantuan untuk menjaga sementara mbak Wati bekerja bisa juga loh, mbak. Waktu ibu kami ada di rumah, kami minta bantuan orang untuk bisa mendampingi beliau sementara kami bekerja. Malam ketika kami sudah kembali dari aktivitas kami bergantian menemani. Semoga segera mendapat solusi, ya mbak
Kebetulan aku jg lg merawat ibuk yg sakit mb. Beliau manjaa sekali… Tp insua allah aku sabar. Tp ada satu masalah mb. Kakakku pertama adalah kaya raya . Pensiunan DIRUT bank di lampung. Tp mb…kakakku itu peliiiit sekali. Selama ibu sakit…gk pernah yelpon. Gk banti dana. Semua aku sendirian mb. Aku janda dg 3 anak. Tp alhamdulilah. Allah memberi aku kekuatan mb. Tp kadang menangus mb. Capek lahir batin dan secara ekonomi mb.