Pahala merawat orang tua yang sakit seberapa sih? Jawabannya mungkin tak terhingga. Maksudnya itu sudah di luar kemampuan kita sebagai manusia untuk menghitung berapa pahala dari amal perbuatan kita.
Berbakti kepada orang tua atau birrul walidain, ketika keduanya sehat itu hukumnya fardhu ain. Artinya wajib bagi setiap anak, tanpa kecuali. Birrul walidain, selain merupakan amalan mulia, juga merupakan hak orang tua atas anak-anaknya. Dari kedua orang tua kitalah terdapat gerbang untuk masuk ke surga.
Nah, apa balasan bagi anak yang memuliakan orang tuanya? Baik dalam keadaan sehat maupun sakit, baik ketika ayah ibu masih kuat apalagi dalam keadaan sudah tua atau uzur?
Rasulullah bersabda:
”Celaka seseorang itu (diulang tiga kali), sahabat bertanya: siapa yang celaka wahai Rasulullah? Beliau menjawab: orang yang mendapati salah satu orang tuanya atau dua-duanya dalam keadaan tua, kemudian (anak tersebut) tidak masuk surga”. (HR Muslim No: 2551)
Dari hadits ini bisa kita ketahui peluang masuk surga bisa tersebab dari berbakti kepada kedua orang tua. Pada hadits ini Rasulullah bersabda bahwa tentang kerugian anak yang sampai tidak masuk surga. Kerugian di sini bahkan dalam level teramat rugi karena Rasulullah menyebutnya dengan “Celaka”
Dengan demikian seharusnya kita termotivasi untuk berbakti pada orang tua kita selagi keduanya masih ada. Apalagi jika orang tua kita tersebut dalam keadaan tua atau bahkan sakit. Pada saat sakit, orang tua kita, ayah atau ibu kita membutuhkan lebih banyak bantuan dan perhatian dari anak-anaknya. Pahala merawat orang tua (apalagi yang sudah tua atau sedang sakit) bisa diraih dengan cara berbakti pada orang tua.
Bagaimana Cara Mendapat Pahala Merawat Orang Tua?
Table of Contents
1. Berkata baik
Berkatalah yang baik setiap kali berbicara dengan orang tua. Kita sepakat bahwa kebaikan yang kita tanam akan berbuah kebaikan pula. Buahnya pun tak perlu dengan susah payah kita petik, tetapi ia akan langsung siap kita nikmati. Ibaratnya jika kita berbuat baik pada orang lain, maka Allah akanmendekatkan kebaikan-kebaikan pada kita. Itu jika kita berbuat baik kepada orang lain. Mukjizat berbakti (dan merawat) orang tua akan kita dapati hanya dengan berkata baik pada kedua orang tua kita. Dalam keadaan apapun, ya. Mungkin kita sedang lelah atau marah, tapi ingatlah untuk tetap berbicara dengan baik terhadap ibu-bapak.
2. Bersikap baik (lembut dan sopan)
Orang tua adalah jalan menuju surga, maka kepada keduanya bersikap baiklah. Selalu tersenyum dihadapan keduanya, menampakkan wajah ceria dan bersemangat jika berbicara pada salah satu atau kedua orang tua kita. Bersikap lembut dan sopan adalah menjaga intonasi suara kita ketika berbicara dan bersikap. Tidak kasar ketika mengambil atau mengulirkan sesuatu kepada orang tua. Menundukkan kepala dan badan jika melewati orang tua (misalnya beliau sedang duduk dan kita leat di depan beliau).
3. Bersegera datang ketika dipanggil
Segera datang jika ayah atau ibu memanggil, segera laksanakan jika orang tua menyuruh kita melakukan sesuatu. Dalam beberapa pembahasan, bahkan kita boleh membatalkan shalat sunnah jika orang tua memanggil. Datang dan katakan kalau kita sedang shalat dan akan segera melaksanakan permintaan orang tua setelah selesai.
Balasan memuliakan orang tua sudah pasti akan mendapat kemuliaan pula. Mengutamakan seseorang dalam hal ini orang tua, maka sejatinya kita menempatkan diri pada posisi atau kedudukan mulia.
Demikian juga sebaliknya, ketika kita acuh atau bahkan bersikap tak baik ada orang lain, terlebih pada orang tua, maka sebenarnya kita sedang berjalan menuju kenistaan, kehilangan penghargaan.
4. Membantu orang tua
Apapun yang menjadi kebutuhan orang tua, sebaiknya kita bantu. Jika memang orang tua kita tak menginginkan bantuan, cukup awasi saja barangkali mendadak beliau perlu dibantu. Orang tua sebenarnya sayang sekali pada kita, sehingga tak jarang menolak bantuan yang kita tawarkan. “ Sudah, ibu masih kuat, masih bisa ibu kerjakan sendiri” seperti itu kan? Atau begini, “Sana, bantu saja anakmu, ibu bisa lakukan ini sendiri, percayalah ibu masih kuat”.
5. Menafkahi orang tua
Masih ingatkah kita ketika masa kanak-kanak merengek meminta permen atau sepatu dengan pita ungu? Atau meminta dengan sangat diizinkan main bola di lapangan padahal siang itu matahari amat terik?
Kini coba kita balik keadaan itu, karena kini kita sudah mampu membeli sepatu, bahkan bisa jadi pulhan sepatu pun kita mampu. Soal permen? Oh, kini kita bahkan memiliki tempat pembuatan permen coklat terenak.
Pada saat inilah kewajiban kita menafkahi orang tua, mencukupi kebutuhan hariannya, mulai dari asuoan makanan bergizi hingga obat dan vitamin untuk menunjang kesehatan orang tua. Jangan lupakan juga untuk menyiapkan pakaian dan tempat beristirahat yang nyaman untuk beliau berdua.
Jika kau bertanya apa alasan memuliakan orang tua, maka sebenarnya itu sudah kewajiban kita membalas apa yang sudah bapak dan ibu berikan pada kita sejak bayi hingga dewasa. Betapa Maha Baiknya Allah, hanya melaksanakan kewajiban saja kita giganjar surga. Masya Allah…
6. Menjaga Kehormatan orang tua
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ridla Allah tergantung kepada keridlaan orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua” [Hadits Riwayat Bukhari dalam Adabul Mufrad (2), Ibnu Hibban (2026-Mawarid-), Tirmidzi (1900), Hakim (4/151-152)]
Salah satu cara menjaga kehormatan orang tua adalah melakukan segala sesuatu yang emmbuat orang tua ridha, ikhlas dan bahagia. Cara lainnya adalah bersikap baik tanpa peduli di mana kita, dekat atau jauh dari orang tua kita. Salih salihahnya seorang anak akan membawa harum nama orang tuanya. Santunnya kita membawa diri, berarti terjagalah kehormatan orang tua kita.
7. Merawat orang tua ketika sakit
Andai saja kita tahu rahasia rizki merawat orang tua. Di tengah kelemahan orang tua kala sakit, tak henti memanjatkan doa untuk anak-anak beliau. Kesehatan, kemurahan rizki, kemuliaan hidup dan kebahagiaan hakiki.
Dari Bukhari dan Muslim, dari sahabat Anas Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang suka diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi” [Hadits Riwayat Bukhari 7/72, Muslim 2557, Abu Dawud 1693]
Biasanya ketika ada kerabat yang sakit, kita akan saling mengunjungi, atau paling tidak menanyakan kabar. Dari situlah tali silaturahim terus tersambung. Dan jika kita rela merawat orang tua dengan ikhlas dan hati gembira, maka tunggulah luasnya rizki dari Allah akan datang untuk kita.
Sabar merawat orang tua ketika sakit, akan membuat kita memiliki kekayaan batin, kebahagiaan karena sudah melakukan kewajiba yang Allah perintahkan yaotu birrul walidain.
8. Merawat orang tua yang sudah berusia lanjut
Dulu orang tualah yang merawat kita kala bayi, kini saat orang tua sudah lanjut usia, kita harus merawat dengan baik sebagaimana kedua orang tua kita menyayangi kita sejak kecil.
Bagaimana cara merawat orang tua? Sama saja dengan merawat diri kita sendiri. Memenuhi kebutuhan pokok, membantu orang tua melakukan aktifitas harian, seperti mandi, makan, dan melakukan kegiatan sosial.
Jangan lupa untuk rutin membawa orang tua kita kontrol ke dokter atau ke tempat layanan kesehatan. Kemampuan tubuh orang tua sudah tidak sekuat dulu, perlu tambahan obat atau vitamin untuk membantu beliau lebih kuat.
Penutup
Nah, itulah 8 diantara cara meraih pahala merawat orang tua, baik ketika sakit atau saat sehat. Lalu jika ada pertanyaan, bagaimana jika harus memilih, pekerjaan atau orang tua? Jawabannya adalah orang tua. Bagaimana caranya? Kita tetap bisa bekerja sementara pada saat kita bekerja, kita bisa meminta tolong orang lain yang kita bayar untuk menjaga orang tua. Atau kita putar otak supaya kita bisa bekerja sambil merawat atau menjaga orang tua.
Saat ini terdapat banyak pekerjaan yang bisa dilakukan dari rumah saja. Atau jika memang tidak mungkin meninggaljan pekerjaan, maka pastikan ada wakil kita di dekat ibu atau ayah yang sedang sakit. Dengan demikian kita bisa tenang bekerja, dan bersegera pulang untuk merawat orang tua.
Semoga Allah mampukan kita menjadi anak yang berbakti pada kedua orang tua. Semoga pula Allah berikan hidayah pada anak-anak kita kelak untuk bisa melakukan hal yang sama untuk kita, aamiin.
Referensi:
https://almanhaj.or.id/404-keutamaan-berbakti-kepada-kedua-orang-tua-dan-pahalanya.html
Alhamdulillah, pernah merawat ibu mertua waktu stroke. InsyaAllah ikhlas. Yang bikin pusing, komen sodara-sodara, ada ajaaa kami kurangnya. Hehe…curcol…
Makasih remindernya Mbak…
Sekarang giliran kami nih yg menuju tuwa tapi msh merasa kuwat. Haha…
alhamdulillah, semoga mbak Hani selalu sehat. Tuwa ga papa yang penting sehat, ya mbak