Edukasi menstruasi sejak dini? Mulai usia berapa? Mengapa harus dimulai sejak dini? Mengapa tidak ketika anak perempuan mendapat haid pertama? Lalu apa pentingnya anak-anak mengetahui perihal menstruasi?
Deretan pertanyaan ini mengemuka setelah saya membuka obrolan tentang kapan waktu tepat memberi edukasi tentag menstruasi pada anak. Awalnya saya tanya, “Mak, usia berapa anak mulai diberi pengertian tentang menstruasi?” Teman-teman di komunitas saya ini jawabannya beragam. Ada yang mengatakan pas anak mulai dapat haid pertama, ada yang menjawab menjelang remaja, bahkan ada yang menjawab sejak balita.

Kapan Edukasi Menstruasi Sejak Dini Dimulai?

Dari teman yang berpendapat bahwa sejak balita anak-anak bisa diberi pengertian tentang menstruasi, bukan berarti secara gamblang kita jelaskan, ya. Pada usia balita anak pasti mulai banyak bertanya. Nah jika sampai pada pertanyaan yang menyangkut menstruasi itulah ibu sebaiknya memberi jawaban sederhanya sesuai dengan usianya. Penting untuk tidak berbohong atau membuat jawaban yang asal-asalan supaya anak berhenti dengan kecerewetannya. Penjelasan tentang seluk beluk menstruasi memang harus diberikan dengan benar agar kelak anak-anak juga melakukan manajemen kebersihan menstruasi dengan benar.

Apa Manfaat Edukasi Menstruasi Sebelum Anak Mendapat Haid Pertamanya?

edukasi menstruasi betadine

Kalau tadi saya cerita tentang obrolan ibu-ibu dikomunitas saya, sekarang saya ingin membagi apa yang dikatakan oleh para ahli. Beberapa waktu yang lalu saya megikuti webinar “Sehat dan Bersih Saat Menstruasi” yang diselenggarakan dalam rangka Hari Kebersihan Menstruasi yang diperingati tiap tanggal 28 Mei. Narasumber yang hadir dalam webinar ini adalah Prof. Dr. Dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG (K), MPH (Anggota Pengurus Besar Perkumpulan Obsetri dan Ginekolog Indonesia), Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si. (Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Wilayah Jakarta) dan Mada Shinta Dewi (Country Manager Mundipharma Indonesia).

Dari Prof. Dwiana saya tahu bahwa data di Indonesia mencatat bahwa kesadaran perempuan Indonesia akan pentingnya manajemen kebersihan saat menstruasi masih sangat rendah. Pada hasil penelitian yang dikemukakan Prof. Dwiana, ternyata:

  • 1 dari 2 anak perempuan Indonesia tidak tahu apa yang dilakukan ketika mendapatkan haid untuk pertama kalinya.
  • 1 dari 3 anak perempuan di Indonesia mengganti pembalutnya setiap 4 – 12 jam.
  • 1 dari 3 anak perempuan di Indonesia mencuci tangan sebelum dan setelah mengganti pembalut.

Dari data ini, memberi edukasi menstruasi pada anak perempuan Indonesia (terutama) amat penting. Tujuannya supaya anak perempuan siap menghadapi atau mengalami proses alamiah dari tubuh tiap perempuan sehat. Selain itu pemahaman yang salah tentang menstruasi juga bisa dihindari. Dengan demikian anak akan merasa tenang, relaks, tidak takut, malu atau cemas ketika mengalami menstruaasi untuk pertama kali. Padahal problematika menstruasi tidak hanya bagaimana menampung darah yang keluar atau mencegah supaya tidak bocor. Masih ada masalah lain yang kadang menyertai, seperti Pre menstrual Syndrom (PMS), bau tak sedap pada area kewanitaan, dan iritasi vagina.

Manfaat Edukasi Menstruasi Sejak Dini

Menurut Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si. (Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Wilayah Jakarta), setidaknya ada 4 manfaat yang bisa dipetik dari edukasi menstruasi sejak sebelum anak mengalami haid untuk pertama kali
1. Kesehatan reproduksi remaja jadi lebih baik
2. Menunda hubungan seksual pertama
3. Mengurangi risiko masalah kesehatan mental terkait seksualitas
4. Relasi yang lebih dekat antara ibu dan anak.

Cara Menjaga Kebersihan Selama Menstruasi

Secara umum, Prof. Dwiana menjelaskan beberapa hal penting yang harus diperhatikan pada saat menstruasi,

1. Mencuci dengan bersih pembalut sekali pakai yang selesai dipakai dan memasukkannya dalam kantong plastik.
2. Membuang pembalut sekali pakai yang sudah dicuci ke dalam tempat sampah.
3. Mencuci dengan bersih pembalut cuci ulang dan mengeringkannya sebelum dipakai kembali.
4. Mengganti pembalut tiap 4-5 jam.
5. Mandi 2 kali sehari untuk menjaga kebersihan tubuh.
6. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah mengganti pembalut.

Siapa yang Berperan dalam Edukasi Menstruasi?

Ibu Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si. mengajak para ibu untuk aktif memberi edukasi kepada putra putrinya. Lho kok putranya juga? Iya, Bu Supaya kelak ia memliki kepedulian terhadap saudara atau temannya yang sedang menstruasi. Anak laki-laki perlu mengetahui bahwa haid adalah proses alamiah yang wajar dan bukan sesuatu yang boleh dipakai bahan ejekan. Misalnya teman sekolahnya ada yang tembus dan bawahannya kotor. Nah, anak laki-laki tidak boleh menjadikan kejadian ini sebagai bahan ejekan, justru seharusnya lebih peduli dan mau membantu.

Ibu adalah Sumber Informasi yang Paling Diharapkan

edukasi menstruasi tidak tabu

Berdasarkan catatan di UNICEF tahun 2015, anak perempuan biasanya mendapatkan edukasi menstruasi dari ibu, saudara teman atau perempuan, guru di sekolah, petugas kesehatan, dan sumber informasi lain seperti majalah, film, internet, dan lain-lain. Dari beberapa sumber tersebut, ibu adalah sosok yang paling diharapkan oleh remaja puti menjadi sumber informasi seputar datang bulan.

Untuk itulah, seorang ibu wajib membekali diri dengan ilmu yang cukup supaya memiliki pemahaman yang tepat mengenai menstruasi. Dengan demikian ibu akan menjadi menjadi tempat rujukan yang tepat bagi putrinya. Jangan sampai ibu masih kebingungan membedakan mana mitos mana fakta tentang menstruasi. Itulah mengapa ibu harus memiliki ketrampilan berkomunikasi juga, supaya cara penyampaian informasinya pun juga benar.

Keluarga sebagai pendukung Edukasi Menstruasi

Nah, jika ibu sebagai tempat rujukan utama sudah solid, sebaiknya ibu juga mengedukasi orang lain di sekitarnya, terutama anggota keluarga lainnya. Terkadang ada, loh, ayah yang salah mengomentari putrinya yang sedang haid dengan “sedang kotor”. Bisa-bisa remaja putri merasa jijik dengan dirinya sendiri pada saat sedang datang tamu bulanan. Kalau semua anggota keluarga bisa memberi support terhadap anak perempuan dalam keluarga tersebut, maka proses alamiah ini akan dijalani dengan wajar tanpa drama. Anak, dan tentu saja semua anggota keluarga akan bahagia.

Dukungan Mundipharma Indonesia untuk Edukasi Menstruasi Perempuan Indonesia

Teman-teman, pada acara yang diikuti 1000 perempuan Indonesia ini hadir juga ibu Mada Shinta Dewi (Country Manager Mundipharma Indonesia). Ibu Mada menyampaikan bahwa Mundipharma selalu melakukan edukasi kesehatan pada masyarakat secara langsung. Sebagai salah satu edukasi yang dilakukaan adalah mengenai pentingnya kebersihan area kewanitaan saat menstruasi.

Masyarakat diajak untuk lebih aktif berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan. Khususnya kebersihan badan untuk mencegah hinggapnya virus dan kuman. Produk yang dikeluarkan oleh  Mundipharma berupa rangkaian Feminine Care yang memberikan perlindungan pada area kewanitaan.

edukasi menstruasi betadine feminine care

Mudipharma memiliki komitmen untuk ikut memperbaiki kualitas hidup masyarakat Indonesia, khususnya kaum perempuan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaannya. Sebagai wujud dari komitmen ini, sejak tahun 2017 Mundipharma Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI dan POGI untuk memberi edukasi menstruasi. Bagaimana menjaga kebersihan saat menstruasi, bagaimana mengatasi masalah yang menyertai menstruasi, seperti keputihan, iritasi pada area kewanitaan, gatal pada miss V, dan lain-lain. Kolaborasi ini juga meluncurkan Buku Saku ‘Sehat dan Bersih Saat Menstruasi’ yang dibagikan kepada lebih dari 1,000,000 perempuan Indonesia.

Komitmen tersebut termasuk dengan memberi kemudahan bagi perempuan Indonesia untuk mendapatkan produk unggulan guna membantu lancarnya manajemen kesehatan menstruasi. Teman-teman akan dengan mudah menemukan rangkaian produk  betadine feminine care di marketplace atau di toko-toko terdekat.

Hidup Sehat Itu Pilihan, Edukasi Menstruasi Hanya Sebagian

Memiliki pola hidup sehat adalah pilihan bagi tiap orang. Selayaknya sebuah pilihan, maka konsekuensi setelah itu siap menunggu di belakang. Pola hidup sehat tidak hanya soal makanan sehat,  rumah bersih, pergaulan sehat, dan pilihan-pilihan hidup bijak lainnya. Edukasi menstruasi ini adalah bagian kecil dari pola hidup sehat tersebut. Jika bagian kecil ini dilaksanakan dengan baik, maka akan berpengaruh besar bagi pola hidup sehat yang kita jalankan. Semoga kita semua ikut secara aktif ambil bagian dalam menyiapkan generasi masa depan yang berkualitas dengan cara kita masing-masing.

#MenstrualHygieneDay