Mencetak anak sholeh mungkin ada PR terberat bagi para orang tua. Ya, memiliki anak sholeh sholihah adalah dambaan setiap orang. Sholeh atau sholihah adalah figur paling ideal dari seorang anak. Sholeh dipahami secara umum sebagai anak yang baik dalam beragama, dan baik dalam bermasyarakat. Figur seperti ini menjadi sosok ideal pula bagi warga negara berketuhanan seperti Indonesia. Itulah mengapa berketuhanan menduduki porsi paling awal dari dasar negara Indonesia.

Mencetak Anak Sholeh, Salah Satu Bentuk Pemberdayaan Masyarakat

Pengalaman saya ini bisa jadi dialami setiap orang, atau setiap perempuan seperti saya. Setelah menikah dan memiliki keluarga sendiri, impian saya berikutnya waktu itu adalah memiliki anak sholeh dan sholehah. Artinya yang diidamkan oleh orang tua adalah anak dengan kualitas terbaik, yaitu sholeh dan sholehah.

Profil anak atau generasi muda seperti inilah yang menjadi impian para pendiri Negara Indonesia waktu itu. Sebab anak sholih adalah anak yang berkarakter baik lebih tepatnya lagi berkarakter Pancasila. Di tangan mereka inilah kejayaan bangsa Indonesia diestafetkan.

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan Agama Sejak Belia

Baiklah, kini saya ingin ceritakan bagaimana usaha saya memiliki penerus trah keluarga (sebagai lingkungan terkecil dari negara) yang sholeh. Dalam pemahaman saya seseorang yang taat menjalankan agama, sungguh-sungguh melaksanakan ibadah, maka ketaatan itu akan terbawa dalam perilaku sehari-hari. Termasuk di dalamnya perilaku sebagai warga masyarakat secara khusus dan warga negara secara lebih luas.

Usaha Saya Mencetak Anak Sholeh Generasi Penerus Bangsa Ini

Beberapa hal berikut ini adalah usaha-usaha yang saya lakukan dalam rangka ikhtiar mencetak anak sholeh

Memohon pada Allah dalam setiap Tarikan Napas

“Rabbii habli minasholihin” doa yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim ini menjadi doa paling favorit bagi saya sebagai usaha mencetak anak sholeh. Doa yang singkat tetapi memiliki makna yang cukup lengkap. Melalui doa ini saya ingin memilki anak-anak yang kokoh dalam akidah, taat dalam beribadah. Modal inilah yang insya Allah akan membawa mereka selamat, dan sukses dunia akhirat.

Berusaha menjadi Sholeh Dulu Sebelum Menginginkan Memiliki Anak Sholeh

Ini yang saya pelajari dari para guru mengaji saya, bahwa untuk bisa mendapatkan anak sholeh maka kita sendiri harus berusaha menjadi sholeh terlebih dulu. Ibaratnya benih yang unggul akan menumbuhkan pohon dengan buah yang unggul pula.

Dulu, waktu pandemi belum melanda dunia saya sering mengikuti kajian rutin ibu-ibu. Tujuannya untuk membekali diri dengan ilmu agama. Supaya saya bisa mendidik anak-anak saya dengan benar sesuai tuntunan agama. Setelah pandemi kegiatan ini tidak terhenti, bedanya saya menggunakan kemajuan teknologi untuk mengakses sumber ilmu tersebut.

Biasanya setiap pagi setelah jamaah sholat subuh di masjid dan tilawah Al Quran, saya akan langsung sibuk di dapur. Nah, sembari memasak saya putar channel youtube ustadz favorit saya. Kalau ditanya siapa ustadz favorit saya, ada banyak. Mungkin ada dari sabang sampai merauke, sehingga benar kalau orang bilang internet menyatukan Indonesia. Pagi ini saya bisa saja menyimak live streaming kajian dari Depok, lain waktu dari kota Jakarta, atau dari Banjarmasin.

Pembiasaan Sejak Dini

Mungkin teman-teman pernah mendengar kata-kata bijak “Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, belajar sesudah dewasa laksana menulis di atas air”. Dan benar adanya bahwa penanaman hal baik ketika belia akan lebih terpatri pada benak anak. Saya belajar dari ibu mertua yang berpesan untuk memangku bayi setiap menjelang maghrib sambil melafalkan dzikir. Tujuannya supaya bayi selalu terkoneksi dengan dzikir kepada Allah. Bayi baru saya letakkan setelah jamaah sholat maghrib di masjid selesai.

cara menjadi anak sholeh

Memberi Pendidikan Agama

Saya setuju bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Dan bekal ilmu utama bagi mereka untuk mencetak anak sholeh adalah ilmu agama. Sejalan dengan sila Pancasila pertama yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, maka pendidikan agama bagi setiap anak Indonesia adalah mengenal Tuhannya dan bagaimana menjalin interaksi yang baik dengan Tuhannya. Koneksi yang baik antara makhluk dengan Tuhannya akan memberikan kenyamanan dalam berkehidupan. Ya, sebagaimana IndiHome yang membuat internet menyatukan Indonesia. Koneksi yang baik dan lancar akan membuat semuanya juga lancar, kan?

Menempatkan Anak di Lingkungan yang Baik

Nah, ini juga penting diingat para orang tua. Lingkungan yang baik akan membuat apa yang baik akan berkembang dengan baik pula. Sebaliknya lingkungan yang buruk akan menghambat tumbuh kembang bibit baik, bahkan bisa saja membuatnya rusak dan mati. Kira-kira begitu gambarannya.

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Ketaatan Beragama

Apa yang saya tulis ini memang ada hubungannya dengan Hari Kelahiran Pancasila yang kita peringati 1 Juni. Kalau kemudian saya kaitkan dengan perusahaan penyedia jaringan internet dari Telkom Group ini karena itulah yang sedikit banyak membantu pemberdayaan masyarakat.

Untuk yang saya bahas ini, tentang Mencetak Anak Sholeh, usaha mewujudkannya banyak terbantu dengan ketersediaan internet hingga pelosok desa, termasuk kampung halaman saya di Tanjung Sari, Kabupaten Boyolali. Bukan bermaksud promosi, tapi lagi-lagi internet menyatukan Indonesia ketika keluarga besar kami yang terpisah di berbagai kota masih setia bertemu setiap Senin malam untuk mengaji bersama.

Melalui platform meeting online kami mengisi pertemuan rutin dengan mengkaji hadits, tema aktual sekaligus ajang silaturahim keluarga besar. Masya Allah Tabarakallah…

cara mencetak anak sholeh

Penutup

Pada bagian akhir dari tulisan tentang mencetak anak sholeh ini, saya ingin menutupnya dengan doa. Semoga Allah Subhanahu Wata’ala menerima amal ibadah kita, meridhai ikhtiar kita dan memberi petunjuk pada kita. Memberi limpahan pahala jariyah bagi ayah ibu kita yang sudah menanamkan pendidikan agama sejak kita belia sebagai upaya memiliki anak sholeh sholehah.

Terakhir, semoga pula, anak-anak sholeh sholehah ini pula yang akan meneruskan perjuangan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berketuhanan, berdaulat, berdaya dan berjaya.

Solo, 11 Juni 2022

Sitatur Rohmah