Mencegah stroke sejak dini baru terpikir ketika terjadi peristiwa mengejutkan yang dialami teman saya Baskoro (bukan nama sebenarnya) beberapa tahun silam.

Jumat sore, mas Baskoro bersama dua temannya sedang berada di studio radio untuk siaran live. Mereka sedang mengisi kajian agama untuk anak muda, seperti segmen pendengar radio tersebut. Mas Baskoro bertindak sebagai moderator dan dua temannya yang lain sebagai narasumber.

Tigapuluh menit siaran pertama berjalan lancar tanpa kendala, namun tiba-tiba mas Baskoro merasakan hal yang aneh. Saat akan menjawab pertanyaan pendengar, mendadak apa yang diucapkannya terdengar tidak jelas. Dalam hati ia bertanya “Loh, kok suaraku jadi aneh begini”. Ia merasa apa yang diucapkan sangat berbeda dengan yang didengar dari headphone.  Belum sampai pada jawaban pertanyaan yang dia cari, ia jatuh pingsan di tengah siaran.

Tak ayal lagi, terjadi kepanikan di studio siaran. Penyiar tugas yang saat itu bertindak sebagai operator siaran segera mengambil alih moderasi acara. Sedangkan mas Baskoro langsung dilarikan ke rumah sakit.

Hasil pemeriksaan dokter, sungguh diluar dugaan saya. Mas Baskoro terserang stroke di usianya yang belum 30 tahun. Padahal selama ini orang awam memahami stroke sebagai penyakit yang menyerang orang yang berusia diatas 40 tahun.

Kenali Penyebab Stroke

mencegah stroke sejak dini

Berita tentang serangan stroke yang dialami mas Baskoro ini tentu saja membuat heboh seluruh karyawan di studio radio tersebut. Apalagi, sebagian besar karyawan adakah anak muda dengan usia di bawah 25 tahun.

Baca juga : Merawat Orangtua Ketika Sakit

Maklum, namanya juga radio anak muda, maka jumlah karyawan terbanyak adalah penyiar, yang pasti juga masih berusia muda. Saya, salah satu dari karyawan di radio tersebut tak habis pikir bagaimana bisa mas Baskoro terkena stroke? Jangan-jangan, saya yang seumuran dengannya punya kemungkinan yang sama terkena stroke di usia muda.

Dengan tidak sabar saya cari tahu penyebab serangan stroke di usia muda. Untuk sementara saya lupakan deadline kantor, supaya rasa penasaran tidak menghantui pikiran. Supaya lebih cepat mendapat hasil pencarian, saya ketik “mencegah stroke sejak dini”.

Pembahasan tentang penyebab dan penanggulangan stroke selama ini memang tidak pernah saya lirik untuk dikulik. Mungkin karena saya merasa masih muda, masih jauh dari penyakit yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah di otak ini.

Dari yang saya baca di beberapa laman yang tersedia, saya menarik beberapa kesimpulan tentang penyebab stroke.

1. Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi.

Hipertensi menjadi penyebab utama terjadinya stroke. Bisa jadi inilah yang menyebabkan serangan yang dialami mas Baskoro. Meskipun saya tidak tahu pasti apakah tekanan darahnya lebih tigggi dari 140/90 (ambang batas tekanan darah tinggi), yang jelas penyebab-penyebab berikutnya ini dialami oleh bapak satu anak ini.

Baca juga : Ancaman Sampah Plastik di Balik Kebiasaan Jajan

2. Gaya Hidup Tidak Sehat.

Sebenarnya dari sisi penampilan, mas Baskoro tampak sehat-sehat saja. Meskipun tidak terlalu kenal dekat, tetapi pernah saya dengar kalau dia suka main bulu tangkis. Ini saya dengar dari obrolan dengan teman-teman laki-laki di kantor. Perawakannya memang sedikit gemuk, namun karena posturnya juga cukup tinggi, maka obesitas tidak cukup jelas terdeteksi. Contoh gaya hidup tidak sehat lainnya, adalah kebiasaan merokok, pola makan tidak seimbang, kebiasaan bagadang, dan minum minuman keras.

3. Ada Penyakit Lain yang Diderita.

Jadi kalau seseorang itu menderita penyakit tertentu, terutama penyakit berat, maka kemungkinan terserang stroke akan lebih besar. Misalnya pada pasien penyakit jantung, risiko terkena serangan stroke menjadi lebih tinggi. Hal ini disebabkan jantung yang bermasalah bisa memicu terjadinya serangan stroke. Hal ini dialami pula oleh penderita diabetes. Rupaya Diabetes merusak pembuluh darah, sedangkan stroke adalah penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah.

4. Mengonsumsi Obat Tertentu

Dalam kondisi khusus, seseorang mungkin harus mengonsumsi obat tertentu untuk jangka waktu tertentu pula. Contohnya obat pengencer darah, obat terapi hormon, dan pil KB.

5. Faktor Usia, Jenis Kelamin dan Faktor Keturunan

Tiga hal ini memang ditulis sebagai penyebab ke sekian dari hal-hal yang bisa menimbulkan penyakit stroke. Tetapi bukan berarti bisa diabaikan, ya. Jadi coba teliti lagi, apakah ada anggota keluarga kita yang memiliki tekanan darah tinggi, menderita diabetes atau gangguan jantung? Kalau jawabannya ya, maka bisa saja kita memiliki peluang atau risiko yang sama terkena stroke.

Bagaimana Mencegah Stroke Sejak Dini?

mencegah sejak dini penyakit stroke yang dialami

Kalau sudah tahu penyebabnya, maka yang perlu dilakukan adalah mencegah penyakit ini terjadi. Yang harus dilakukan adalah menghindari terjadinya hal-hal yang bisa menyebabkan stroke sebagaimana saya tulis di atas.

Yang pertama tentu saja menjalankan pola hidup sehat. Ini berlaku baik soal pola makan, gaya hidup maupun sikap dan pandangan hidup. Widiiww… berat, ya. Itu juga kalau teman-teman tidak mau mengalami apa yang pernah terjadi pada teman saya, mas Baskoro itu.

Mungkin ini terdengar seperti pepatah klasik yang basi : Mencegah lebih baik daripada mengobati. Tapi percayalah quote ini 100 %. Selagi muda, sebaiknya kita tanamkan pola pikir positif, supaya tindakan yang kita ambil juga bernilai positif.

Banyaknya pilihan di depan mata, akan menggiring kita untuk memilih hal yang baik untuk kita, jika yang kita anut adalah pola pikir positif. Termasuk sikap kita tentang menyiapkan proteksi diri selagi muda, selagi sehat sentosa.

Baca juga :  Kenapa sih, Menjaga Kesehatan Mental Itu Penting?

Proteksi Diri Sejak Dini

Ya, mumpung masih segar bugar, baiknya kita siapkan masa depan dengan terencana. Hari tua yang bahagia harus diupayakan mulai sekarang. Cerita tentang penyakit stroke yang dialami mas Baskoro di masa mudanya, cukup sampai di situ saja jangan sampai anak muda-anak muda yang lain mengalaminya.

Jangan lupa menyiapkan diri untuk kemungkinan yang terjadi dalam hidup kita. Toh, sebaik apapun rencana dan persiapan kita, tetap Allah yang akan menentukan nantinya. Kita hanya perlu bersiap dengan apa yang terjadi di masa nanti.

Persiapan fisik, mental, finansial, bisa dilakukan dari sekarang. Jika teman-teman bingung mencari jenis proteksi, maka teman-teman bisa memilih produk perlindungan yang memiliki beragam, sehingga kita bisa leluasa menentukan investasi yang sesuai dengan keinginan.

Jika alasan kenyamanan adalah yang utama, salah satu tempat yang menawarkan produk asuransi syariah adalah Mega Amanah Link. Di sini tersedia 11 pilihan produk investasi yang bisa kita cocokkan dengan kebutuhan.

Oh, iya. Alhamdulillah, saya sudah dapat kabar kondisi mas Baskoro saat ini. Stroke yang di alaminya dulu sudah sembuh, dan kini anaknya sudah tambah dua. Aktivitasnya masih sama seperti dulu, hanya saja frekuensinya dikurangi.
Jadi, jangan lupa pola hidup sehat, ya teman-teman!

Salam Sehat dan Bahagia

Sitatur Rohmah