Ya, wisuda drive thru ini akan abadi dalam kenanganku. Sesuatu yang tidak pernah terbayang sebelumnya sama sekali. Bisa jadi ini juga merupakan salah satu catatan sejarah bagi kita semua, tentang lulus tanpa ujian, tentang bagaiman hampir semua kegiatan dilakukan dari rumah saja, dan wisuda hanya lewat.
2020 Angkatan Istimewa
Table of Contents
Tulisan ini adalah kelanjutan dari cerita tentang Pengumuman Kelulusan SMP secara online pada postingan sebelumnya. Seperti biasa, pengumuman kelulusan akan diikuti dengan wisuda. Status siswa-siswi selanjutnya berubah menjadi alumni. Wisuda yang akan saya ceritakan kali ini adalah pelepasan siswa-siswi kelas IX SMP Muhammadiyah Program Khusus Surakarta.
Dian, anak sulung saya adalah satu diantara 59 siswa kelas IX yang lulus tahun 2020 ini. Sejak corona merebak dan masuk ke Indonesia, seluruh kegiatan sekolah dilaksanakan di rumah. Penyampaian materi, ulangan, setor hafalan, penerimaan rapor bahkan sampai penyerahan pengumuman kelulusan dilakukan dengan daring.
Pandemi tak ayal membuat banyak perubahan di sana sini, termasuk dunia pendidikan. Saya mencatat ada perubahan yang mencolok, diantaranya adalah 5 hal berikut ini :
1. Tak ada ujian nasional, akumulasi nilai rapor jadi pengganti
Kalau mengikuti perjalanan persiapan siswa-siswi kelas IX sejak awal semester 1, pasti jadi baper. Gimana tidak? Rangkaian kegiatan belajar mengajar kelas IX memang fokus menghadapi Ujian Nasional. Sedianya (kalau ngak salah) tanggal 3 April UN SMP dilaksanakan. Tetapi sejak 14 Maret 2020, sekolah diliburkan dan sebagai gantinya, anak-anak belajar di rumah dengn panduan guru dari sekolah. Belakangan muncul peraturan bahwa UN tahun 2020 ditiadakan dan sebagai gantinya nilai rapor sejak kelas 1 dikumpulkan dan diambil rata-rata.
2. Syarat Kelulusan yang berbeda
Tahun-tahun sebelumnya kelulusan sekolah ditandai dengan dilaksanakannya Ujian Nasional. Nilai UN (murni) inilah yang kemudian menjadi patokan atau dasar ketika mendaftar ke jenjang berikutnya. Bahkan pencapaian nilai UN juga menjadi parameter sukses tidaknya sekolah tersebut, karena peringka sekolah didasarkan pada urutan perolehan rata-rata tertinggi nilai UN. Sekolah dengan nilai rata-rata UN tinggi kemudian akan menjadi sekolah favorit karena prestasinya.
Tahun 2020 UN ditiadakan, ini merupakan kebijakan dari Menteri Pendidikan Nadiem Makarim setelah wabah covid-19 merebak di Indonesia. Peniadaan UN ini kemudian diganti dengan syarat kelulusan yang berbeda pula. Jika sebelumnya nilai UN yang menjadi syarat kelulusan, maka tahun ini kelulusan siswa didasarkan pada rata-rata rapor 5 semester sebelunya. Yaitu nilai rata-rata kelas IV, V dan VI semester 1, atau kelas VII, VIII dan IX semester 1 untuk tingkat SMP. Demikian juga untuk jenjang pendidikan SMA.
3. Kegiatan Belajar Mengajar
Sedianya, Ujian Nasional dilaksanakan bulan Mei, sementara school from home sudah dijalankan sejak pertengahan Maret 2020. Karena tidak ada Ujian Nasional, maka tidak ada jadwal ketat untuk persiapan seperti try in, try out atau bedah soal sebagaimana mestinya. Kegiatan kelas akhir diwarnai dengan mengasah soft skill anak-anak, dan penguatan ibadah.
Tugas dari sekolah yang diberikan tiap hari berupa pengisian laporan pelaksanaan salat 5 waktu, surat dan ayat Alquran yang dibaca, pencapaian hafalan Alquran dan hadist. Itu untuk pembiasaan dan penguatan ibadah. Sedangkan untuk mengasah lifeskill anak, tugas yang diberikan berupa laporan kegiatan harian, termasuk kegiatan membantu pekerjaan rumah tangga. Laporan tertulis dikirim atau disubmit di google form disertai dengan foto atau video.
Setelah memasuki bulan Ramadan, kegiatan ibadah semakin banyak yang harus dilaporkan. Mulai apakah menjalankan puasa, melaksanakan sahur, salat tarawih dan salat sunnah lainnya, juga tugas mendengarkan siraman rohani yang disiarkan melalui channel youtube sekolah.
Baca juga : Memanfaatkan Google Classroom untuk Belajar di Rumah
4. Pengumuman kelulusan secara online
Setelah masa school from home berlangsung selama kurang lebih 3 bulan, maka tibalah saatnya pengumuman kelulusan. Pada postingan sebelumnya saya menulis keseruan mengiluti pegumuman kelulusan secara online. Kertas berisi keterangan lulus atau tidak, tentu saja tidak ada. Yang ada adalah amplop virtual yang berisi satu halaman pdf yang bisa diunduh. surat keterangan lulus ini akan digunakan untuk mendaftar ke sekolah berikutnya.
“Penyerahan amplop’ dilaksanakan di website sekolah. Sedangkan acara pengumuman kelulusan dilaksanakan secara online via zoom dan live youtube. Ruangan atau room pada zoom sudah diinformasikan satu hari sebelumnya berikut password, untuk memudahkan orang tua mengakses acara pengumuman. Bagi orang tua yang terkendala untuk join zoom bisa menyimak dari channel youtube sekolah yang melakukan siaran live dari aula.
5. Wisuda dengan konsep drive thru
Secara umum wisuda yang dijalani masing-masing siswa hanya sekitar 3-5 menit. Tetapi bukan berarti sekolah membuat acara biasa, tanpa kesan mendalam dari sesuatu yang istimewa. Panita wisuda membuat perencanaan yang matang. Siswa-siswi dibagi dalam beberapa kelompok dengan jam wisuda yang berbeda-beda.
Pada pelaksanaannya orang tua yang mengantar melewati rute khusus yang sudah ditentukan. Dalam rute ini erdapat 2 check poin untuk mengatur kedatangan siswa-siswi, dan memastikan tidak ada kerumunan orang. Check poin pertama adalah absensi. Ketika siswa sudah sampai di cek poin pertama guru yang bertugas di cek poin 1 akan memberi informasi melalui handy talky pada cek poin 2 dan halaman sekolah.
Siswa baru bisa melanjutkan perjalanan ke pos atau cek poin berikutnya jika cek poin 2 sudah kosong. Demikian juga saat tiba di cek poin 2, siswa baru bisa melanjutkan perjalanan menuju halaman sekolah setelah mendapat informasi venue kosong. Di depan halaman sekolah siswa berhenti lagi untuk pengecekan terakhir.
Saatnya diwisuda
Protocol kesehatan diberlakukan sejak Dian memasuki halaman sekolah. Pertama dicek suhunya, lalu diberikan penyanitasi tangan. Rasanya tetap hidmat, MC memanggil namanya, dan Dian berjalan menuju panggung. Di sana sudah siap Kepala Sekolah yang menyibak kucir topi toga ke sebelah kanan. Ini menandai bahwa Dian sudah diwisuda, dan sudah menjadi alumni. Berikutnya Dian menerima satu map tebal berwarna biru dengan logo sekolah pada bagian depan.
Sampai di rumah baru dibuka ternyata berisi berkas lengkap laporan hasil pencapaian kompetensi peserta didik. Surat penting lengkap mulai rapor asli sejak kelas VII, Surat Keterangan Lulus, SKHUS dengan jumlah nilai 346, dan Syahdah atau ijazah atau syahdah dari Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PD Muhammadiyah Surakarta.
Kesan Mengikuti Wisuda dari Rumah
Saya hanya menunggu di rumah, ketika Dian diantar papanya ke sekolah. Beruntung, ustadzah Latif mengirim video pendek yang merekam momen spesial wisuda drive thru, yang kemudian saya simpan dalam channel youtube saya. Sungguh saya terharu melihat berulang kali tayangan ini, sehingga buat saya video sepanjang 53 detik ini menjadi sangat luar biasa maknanya.
Sejarah telah mencatat sebuah usaha untuk membuat semua bisa berjalan seperti biasa. Seremoni wisuda, dipanggil satu persatu untuk naik ke panggung dan dipindah posisi tali topi toga ke sebelah kanan oleh Kepala Sekolah. Diberi ucapan selamat atas kelulusan, menerima catatan perolehan selama menempuh pendidikan dalam satu map tebal berlogo sekolah. Lalu sesi foto dengan tim IX (Foto resmi di atas panggung) dan foto seru di foto booth. Setelah itu selebrasi dengan menikmati hidangan.
Dan semua rangkaian seremoni ini alhamdulillah bisa terlaksana dengan baik. Bedanya, tidak di ballroom dengan sekian ratus tamu undangan, tapi di halaman dan lobi sekolah. Tidak bersama-sama seluruh angkatan, tapi sendirian.
Unik dan Tak Terlupa
Sekolah mengatur sedemikian rupa dengan 2 titik cek poin di jalur menuju sekolah dan satu tempat lagi untuk mengantri masuk ke halaman. Ini dilakukan supaya venue clear dari kerumunan hanya ada satu siswa yang siap pulang ( kendaraan stand by di halaman) satu siswa di panggung dan satu siswa yang lain bersiap memasuki halaman sekolah.
Entahlah… ketika nama anak saya disebut oleh “pembawa acara” lalu perlahan dia naik ke panggung… duuh rasanya gimanaaa gitu. Secara saya hanya melihat rekaman peristiwanya saja, kan? Apalagi semua berlangsung cepat, hanya 3 menit sejak Dian tiba di halaman sekolah, dipanggil namanya dan selesai dengan sesi foto. Sungguh 3 menit yang luar biasa.
Well, kini Dian sudah jadi alumni SMP Muhammadiyah Program Khusus Surakarta. Terima kasih tak terhingga untuk ilmu dan pendampingan yang selama 3 tahun ini diberikan oleh ustadz dan ustadzah dengan penuh kasih sayang. Semoga Allah berkenan menghitung sebagai amal jariyah. Aamiin.
Wah putri menjadi bagian dari sejarah pandemic 2020 ya mbak, semangat belajar terus buat putrinya ?
Alhamdulillah … Selamat buat Kak Dian yang sudah menyelesaikan pendidikannya. Teruskan perjuanganmu di tingkat pendidikan berikutnya ya, Kak.
Tahun ini, semua siswa mengalami hal yang luar biasa berbeda. Tapi percayalah, seremoni bukan satu-satunya hal yang menentukan masa depan. Tentu rasanya beda karena kenangan tiga menit terlalu singkat. Tapi justru, momen ini nggak akan terlupakan selamanya.
2020 ini serba baru dan unik, semua pihak jadi mampu berpikir kreatif menemukan solusi yang tak terpikirkan sebelumnya. Unik banget wisuda drive thru nya jadi moment tak terlupakan ya, selamat atas keluluasannya yaa untuk Dian, semoga semakin semangat dan sukses di SMA nya.
Kok aku ikut terharu yah…Mbak Anik nonton dari rumah, kan perasaan haru-biru gitu…Sungguh kenangan buat seluruh dunia yah, dan kita jadi bagian di antaranya. Semoga sehat dan terus melangkah. Selamat buat putrinya Dian…
Banyak yang Drive thrue bahkan mahasiswa skripsi puun begitu heuuu kenangan banget yaaa, doanya segera berlalu
Baarakallahu fiik untuk Kak Dian yang berhasil lulus SMP tahun ini. Tak terlupakan banget pastinya ini. Wisuda drive thru yang tak terbayangkan sebelumnya. Tetap berkesan ya, Mbak 🙂
Btw, jadi pengen tau, Program Khusus itu maksudnya apa, nggih?
Program Khusus di sini lebih pada kurikulum yang berbasis syariah. Jadi dasar pendidikan agamanya diperkuat, porsinya sama dengan muatan pelajaran umum. Ibaratnya sekolah umum dan diniyah digabung. Jam belajar mulai 06.30-15.00, diawali dengan salat dhuha bersama dan diakhiri dengan salat ashar.
Wah di sekolah Rafael nggak dilaksanakan wisuda offline Mba. Semua online. Jadi anak-anak hanya di rumah dengan memakai seragam khusus sekolah, melihat rekaman prosesi wisuda yang dilakukan di aula sekolah. Abis itu namanya cuma disebut satu-satu dan begitu seterusnya sampai semua selesai. Jadi malah kurang berkenan gitu. Ijazah dll diberikan dlm kesempatan terpisah malahan. Hiks. Pokoknya angkatan korona ini luar biasa pengalamannya deh. Semoga pandemi ini segera berlalu ya. Aminn
Lulusan tahun ini memang berbeda dari tahun sebelumnya ya, Mbak. Pasti jadi cerita menarik yang gak akan terlupakan.
Selamat atas kelulusan putrinya, Mbak. Barakallah.