Virtual Tour ke Museum Ranggawarsita, Sebuah Pengalaman Baru

Virtual Tour ke Museum sebelum ini belum terpikir sama sekali. Karena buat saya datang dan menyaksikan langsung adalah cara terbaik. Mengunjungi museum Ranggawarsita di Semarang secara virtual menjadi pengalaman menantang sekaligus tak terlupakan bagi siapapun. Kini pergi ke museum Ranggawarsita bisa dari rumah saja, atau dari manapun kita berada.

Saya suka sekali dengan tagline yang dipasang di halaman depan virtual tour di emuseumranggawarsita.id yaitu Travelling Without Moving. Artinya untuk mengunjungi Museum Ranggawarsita yang terletak di Jl. Abdul Rahman Saleh No. 1 Kalibanteng Kulon Semarang ini bisa dilakukan dari mana saja.

Sejak Pandemi terjadi, pihak pengelola museum Ranggawarsita berusaha tetap bisa hadir untuk mengedukasi masyarakat. Menyediakan diri sebagai sarana belajar sejarah, dengan membuat laman khusus untuk membuat kunjungan virtual. Kepala Museum Ranggawarsita Jawa Tengah Asih Widhiastuti, menginformasikan bahwa pihaknya memanfaatkan sosial media untuk tetap dapat menampilkan koleksi museum. Dengan akun Instagram @museumranggawarsita masyarakat luas bisa mengetahui sekitar 59 ribu koleksi yang ada di sana.

Museum Ranggawarsita Menyesuaikan Keadaan

Kegiatan virtual tour dan pameran virtual di museum Ranggawarsita sudah dilaksanakan sejak bulan Juli 2020. Supaya memudahlan masyarakat untuk menyimak bagian demi bagian dari museum, pameran virtual dibagi menjadi beberapa tema. Tema tersebut adalah masa Batu, masa Praaksara, masa Klasik dan masa Islam, masa Perjuangan, dan masa Budaya.

Yang menarik adalah bahwa selain bisa mengunjungi situs emuseumranggawarsita, masyarakat juga bisa mengirim karya mereka untuk ikut dipajang di pameran virtual museum Ranggawarsita. Bahkan, karya yang beruntung, bisa mendapatkan hadiah dari pengelola museum.

Menurut kreator situs E-museum Godham Eko Saputro, masyarakat bisa mengunjungi situs emuseumranggawarsita.id dengan mengguanakan berbagai platform gawai. Bentuk sajian yang bisa dinikmati masyarakat atau pengunjung musem adalah foto-foto, virtual tour, juga tayangan video tentang informasi mengenai koleksi tersebut.

Wah, saya langsung semangat mengetik alamat situs emuseum Ranggawarsita di komputer saya. Ternyata kita bisa memilih ruang pamer mana yang akan dikunjungi dengan meng-klik tulisan berisi daftar ruangan di sebelah kiri. Supaya sensasi mengunjungi museum lebih terasa, saya memulai dari bagian pertama virtual tour museum Ranggawarsita ini.

Mulai Menjelajah Museum Secara Virtual

virtual tour ke musem-ruang pamer

Saya sudah merasakan suasana museum yang sarat ilmu sejak “memasuki” teras museum. Langkah saya terus menyusuri ruangan dan mengikuti anak panah yang bisa saya klik untuk, menuju ruang berikutnya. Saya bisa membiarkan layar terus bergerak sendiri menyusuri bagian-bagian ruang pamer atau menggerakkan kursor menuju tempat sesuai keinginan saya.

Melihat banyaknya ruang pamer yang ada saya penasaran berapa banyak koleksi yang tersimpan di museum ini. Dari laman ini saya mendapatkan data bahwa Museum Ranggawarsita mempunyai koleksi yang berjumlah 59.810 buah yang terbagi dalam 10 jenis, yaitu geologi, biologi, arkeologi, filologi, historika, numismatika, heraldika, keramologika, teknologika, ethnografika dan seni rupa.

Begini Pembagian Ruang Pamernya

Ruang pamer di Museum Ranggawarsita dibagi menjadi 4 gedung dengan dua lantai, 1 ruang emas dan Ruang Audiovisual 3D yang terbagi menjadi Gedung A1 dan Gedung A2. Lantai satu gedung A menyimpan wahana Geologi dan Geografi. Yang dipajang di sini adalah beberapa jenis bebatuan yang terdapat dibumi, juga batu meteorit yang ditemukan di daerah Mojogedang, Karanganyar pada tahun 1984.

Perlu diketauio bahwa zaman dulu, meteorit dipakai para empu atau pembuat keris sebagai campuran pamor keris. Selain bebatuan, dipajang juga beberapa koleksi mineral dan batu alam yang menarik, berbagai batu mulia hingga stalagtit dan stalagmit. Sementara itu lantai dua gedung A, memamerkan catatan sejarah tentang Paleontologi (tentang zaman purba), koleksi fosil kayu kuno, bebatuan dan tulang dan bagian-bagian hewan masa silam.

Koleksi Peninggalan Budaya

Saya kemudian sampai pada Gedung B1 dan Gedung B2. Gedung B lantai satu berisi peninggalan budaya dan kerajinan dari peradaban Hindu Budha, beberapa yang dipamerkan seperti Lingga dan Yoni, arca-arca, candi-candi yang ada di Jawa Tengah.

Selain itu menampilkan kebudayaan yang bercorak islam berupa miniatur masjid Agung Demak dan Menara Masjid Kudus, replika kaligrafi, ornamen masjid Mantingan Jepara, Mustaka masjid Mayong Jepara, salinan Alquran yang ditulis dengan tangan serta cerobong sumur dari Caruban Lasem yang sangat menarik.

Kemudian lantai dua memamerkan koleksi keramik dan batik, baik dari Indonesia (Surakarta, Pekalongan, Lasem dan Banyumas), maupun yang berasal dari cina dan Eropa. Lebih lengkap lagi dengan adanya koleksi bermacam kerajinan gerabah dan cara pembuatannya.

Diorama, Seperti Melihat Kejadian Secara Nyata

Sampai pada Gedung C lantai satu saya dibuat terkesima dengan koleksi benda-benda yang dipakai ketika zaman pertempuran. Diorama perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan semakin membuat dramatis suasana di lantai satu. Kemudia Gedung C lantai dua memamerkan koleksi teknologi dan kerajinan tradisional, teknologi industri dan transportasi, serta beragam model kerajinan rumahan.

Kini saya sampai pada ruang pamer di gedung D lantai satu berisi catatan sejarah tentang tradisi nusantara. Lantai dua terdiri dari ruang kesenian yaitu seni pagelaran (wayang) dan seni pertunjukan (kesenian tradisional) dan seni musik.

Ruang Emas dan Koleksi Out Door

virtual tour ke museum Ranggawarsita

Selanjutnya saya menuju Ruang Emas. Ruangan yang berisi koleksi emas dari emas pada masa klasik, dalam bentuk kalung, cincin, kelat bahu, dan binggel. Terdapat juga berbagai alat yang digunakan pada upacara adat kala itu. Ruang emas terdiri dari 5 ruang yang berisi koleksi emas tersebut ditemukan pada masa klasik hindu- budha di Jawa Tengah.

Yang terakhir saya mengunjungi komplek arca yang terdapat di luar ruangan atau out door. Koleksi outdoor museum Ranggawarsita berupa berbagai macam jenis arca peninggalan zaman Hindu-Budha, termasuk replika stupa Candi Borobudur.

Fasilitas yang Tersedia di Area Museum

Fasilitas lain yang juga terdapat di kompleks museum Ranggawarsita adalah Perpustakaan, Ruang Audiovisual 3D berupa bioskop mini yang bisa menampung 40 orang, dan Gedung Apresiasi yang gunakan untuk pagelaran budaya dan diskusi. Demi kenyamanan pengunjung, pengelola museum juga menyediakan penginapan sebanyak 8 kamar dengan fasilitas AC, TV, dan kamar mandi.

Terdapat laboratorium, ruang penyimpanan koleksi, juga Gedung Grha Amarthapura, dengan kapasitas besar yang biasa digunakan untuk pameran bersama, rapat, seminar, pernikahan dan lain lain. Demi kenyamanan pengunjung, terdapat beebrapa titik toilet area parkir luas untuk menampung mobil atau Bus pengunjung.

Kesan dan Harapan Setelah Virtual Tour ke Museum Ranggawarsita

Kunjungan virtual ini yang sungguh memberi kesan mendalam pada saya. Tentus saja juga menambah khasanah ilmu pengetahuan saya tentang sejarah, terutama sejarah Indonesia.Saya sangat berharap, pemerintah dalam hal ini pengelola museum selalu berusaha memberi pelayanan terbaik kepada pengunjung, supaya mereka mendapat kesan sangat baik dari mengunjungi sumber pengetahuan dan sejarah ini. Kesan yang baik ini tentu saja akan membuat mereka dengan suka rela memberi testimoni atau pengalaman positif mengunjungi museum pada orang lain. Selanjutnya, seperti yang kita harapkan, museum akan menjadi rujukan utama bagi siapa saja yang ingin belajar sejarah. Dengan demikian rencana besar bangsa ini untuk menjadi bangsa besar dan bengsa pemimpin akan terwujud di masa yang akan datang.