reuni sekolah
Sumber foto : Rawpixel dari Pixabay

Bahagia Versus Bahaya

Reuni atau ajang kumpul-kumpul sesama alumni satu sekolah sering kita lakukan jika masa liburan tiba,  seperti liburan hari raya seperti sekarang ini. Pasti sudah berderet undangan reuni  yang kadang digabung dengan acara halal bi halal. Temu kangen, jumpa kawan lama atau reuni bisa dari teman semasa TK, SD, SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi dan teman kerja di kantor lama. Ternyata reuni sekolah berpotensi membuat bahagia sekaligus berbahaya. Mengapa?

Reuni ini biasanya akan berlanjut dengan dibentuknya whattsapp grup alumni. Bahkan yang tidak datang acara reuni pun tiba-tiba diajak masuk bergabung dengan alasan menyambung tali silaturahim. Sebenarnya ide ini bagus, karena dari grup alumni kita bisa berbagi informasi, sekedar saling memberi kabar dan mengakrabkan diri dengan saling bercanda, berkelakar.

baca juga : Jangan Mau jadi jomblo Abadi

Menyambung Tali Silaturahim

Memang sih, bahwa menyambung silaturahim, salah satunya melalui group reuni sekolah pahalanya besar, selain juga akan akan memanjangkan usia kita. Masih ingat kan kisah Nabi Daud AS yang waktu wafatnya ditunda berkat silaturahim yang dilaksanakannya menjelang waktu wafat?

Dikisahkan pada saat itu Nabi Daud AS sudah diberitahu malaikat tentang akan datangnya waktu baginya untuk kembali kepada Allah. Mengetahui hal ini, Nabi Daud AS mempersiapkan diri. Beliau mengunjungi seumua pengikutnya untuk meminta maaf dan memberitakan bahwa beliau akan menghadap Allah. Nabi Daud mengisi sisa usia beliau dengan tetap menyebarkan kebaikan lewat syiar.

Tibalah hari yang sudah dijadwalkan, Nabi Daud AS bersiap menghadap Alah dengan mandi dan menyiapkan pulakain kafan yang akan dipakai. Tetapi datanglah malaiakat yang diutus Allah untuk memberikan kabar bahwa waktu kematian Nabi Daud AS ditunda, berkat silaturahim yang dilakukan beliau.

Dari kisah ini, tak bisa disangkal lagi tentang manfaat dari reuni, jika diniatkan untuk menyambung persaudaraan dan saling menebar kebaikan.

Baca juga : Kenapa Menjaga Kesehatan Mental Itu Penting?

Faktanya Terkadang Berbeda

Tetapi, faktanya kadang grup alumni jadi sumber awal bencana dalam rumah tangga atau pecahnya pertemanan. Obrolan yang semula hanya bercanda bisa berbuntut dibawanya perkara ke pengadilan. CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali) tanpa melihat situasi bisa jadi awal perang dalam suatu hubungan. Di sinilah reuni sekolah menjadi berbahaya, sama sekali tidak membuat bahagia.

Nah, berikut ini 5 aturan umum dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain atau dengan sekelompok orang yang sering dilanggar :

1. Menyinggung SARA

Sudah menjadi aturan umum bahwa dalam menggunakan media dengan banyak pengguna yang berinteraksi didalamnya adalah tidak boleh menyinggung masalah Suku, Agama, Ras dan Antargolongan. Jika empat hal ini dijadikan bahan bercanda, bersiaplah terjadi pertengkaran dalam grup yang bisa berujung pada perpecahan pertemanan.

2.       Memperolok atau Mengejek

Hal ini berlaku bagi anggota maupun keluarganya. Belum tentu setiap orang menerima jika dijadikan bahan ejekan. Apalagi jika menyinggung orang-orang terdekatnya seperti orang tua,  anak dan istri atau suami.

3.       Perbedaan Kondisi Dahulu dan Sekarang

Merasa dekat atau merasa pernah akrab, mungkin menjadikan sesorang lupa bahwa kondisi dahulu dengan saat ini sudah jauh berbeda. Teman SD kita sekarang boleh jadi sudah punya anak bahkan cucu. Label yang menempel pada teman sewaktu SD sangat mungkin sudah berbeda dengan situasi saat ini. Kita harus bisa menempatkan diri
sebagai pribadi yang ada saat ini. Maksudnya sebagai seseorang yang harus menjaga martabat keluarga, dengan berhati-hati ketika bercanda.

4.       Jam Mengobrol yang Disepakati

Ibarat kantor grup alumni semestinya punya jam mengobrol yang disepakati bersama. Misalnya tidak ada chat pada waktu-waktu khusus untuk ibadah, jam kantor, jam belajar atau waktu istirahat. Meskipun bisa saja kita tidak ikut cutting tetapi notifikasi masuknya pesan bisa saja mengganggu aktivitas utama saat itu.

5.      Bullying

Beramai-ramai membully teman dalam group tentu menimbulkan rasa tidak nyaman. Siapapun akan tidak suka jadi korban perundungan, meskipun hanya dalam obrolan di grup.  Hal ini juga bisa menimbulkan perpecahan.

 

Sebaik baik segala sesuatu itu adalah yang banyak manfaatnya. Jika grup alumni ini memberi kontribusi positif bagi kita, maka grup tersebut tetap layak diikuti guna menyambung silaturahim. Tetapi jika banyak mudharat atau kerugian yang kita dapat dari grup reuni, kita berhak untuk pamit undur diri. Keluar dengan baik dengan alasan yang bisa dimaklumi tentu bukan berarti memutus pertemanan.