Jomblo Abadi, Perbaiki 3 Hal ini Supaya Jodoh Segera Menghampiri

Pernah dengar istilah Jomblo abadi? ini seperti terdengar ledekan bagi yang belum menikah tapi baperan, semacam candaan buat yang masih single tapi santuy. Eh, ngomong-ngomong, apa kabar, teman-teman? masih sehat meskipun menjalankan ibadah puasa, kan? Semoga puasanya lancar, ya. nggak terasa kita sudah memasuki paruh kedua di bulan Ramadan.

Hmmm… saya kok tergelitik menulis tentang tema relationships yang berkaitan dengan sikap positif dan impactnya. Sebelum kita bahas lebih jauh, perlu kita luruskan dulu ya, bahwa sebenarnya penulisan yang benar adalah jomlo, bukan jomblo seperti yang saya tulis pada judul artikel ini. Jadi penulisan yang benar dari judul bukan Jangan Mau jadi Jomblo Abadi, tetapi  “jomlo abadi”. Udah terbiasa kali, ya dengan tambahan huruf  “l” di tengah, jadi tahu bentuk bakunya malah terasa aneh, hehe.

Kalau teman-teman masih ingat, ada salah satu ayat di Al-Quran yang berisi bahwa manusia itu diciptakan berpasang-pasangan untuk bisa saling melindungi. Lalu kalau ada beberapa orang diantara kita masih terlihat sendiri meskipun sudah cukup usia untuk berkeluarga, ada apa ya?

Iya, sih tiap orang punya alasan mau seperti apa menjalani kehidupannya. Nah, kalau masih ingin membina keluarga sementara sekarang masih jomlo, saya punya tips untuk memperbaiki 3 hal.

Baca juga : Syafakallah atau syafakillah, Bagaimana Cara Pengucapan yang Benar?

Apa yang harus diperbaiki?

Sebenarnya, nggak ada yang salah, tetapi kenapa harus ada yang diperbaiki? Mungkin bahasa yang tepat bukan memperbaiki, tetapi menyempurnakan sesuatu yang sudah benar. Kondisi ini diharapkan bisa menyegerakan datangnya pujaan hati. Belahan jiwa, atau jodoh adalah orang yang cocok menjadi suami atau istri atau menjadi pasangan hidup (KBBI Daring).

Untuk mendapatkan kecocokan lalu nantinya hidup bersama dalam bingkai rumah tangga tentu banyak hal yang harus berjalan beriringan, kan? Nah, ibaratnya sebuah perusahaan atau brand, untuk mempu menjangkau target market, kita harus membuat performa kita sempurna (paling tidak baik, lah) dan menajamkan target market yang kita tuju.

Mari kita tanya hati kita, pasangan seperti apa yang kita inginkan. Sebagian besar dari kita akan memilih teman hidup yang baik, penyayang, setia, bertanggung jawab, dan mapan. Wow, panjang juga ternyata ya syaratnya. Nah, supaya mendapat jodoh sesuai kriteria, maka yang harus kita lakukan adalah memenuhi terlebih dahulu kriteria tersebut. Betul begitu, kan?

Be Kind! Jangan Mau Jadi Jomblo Abadi

jomblo abadi_be kind

jangan jadi jomlo abadi, jadilah pribadi yang baik

Bersikap dan berperilaku baik, supaya lingkungan tercipta lingkungan yang baik pula. Teman-teman tentu masih ingat tentang ungkapan yang berbunyi minyak akan bercampur dengan minyak, dan air akan berteman dengan air. Sesuatu akan mendekat pada yang sejenis, demikian juga jodoh.

Kita mungkin punya banyak teman yang bisa menerima ita apa adaya, suka banyol, kadang bicara kasar, sesekali melanggar aturan, dan lain-lain. Teman yang menerima kita dalam kondisi ini mungkin tidak keberatan dengan segala keburukan kita. Tetapi coba digali lagi, apakah teman ini menerima kondisi tersebut untuk teman hidupnya?

Kembali ke pembahasan yang ada d beberapa paragraf di atas bahwa untuk mengharapkan sesuatu yang baik, kita harus memenuhi terlebih dulu kriteria tersebut. Intinya, harus memantaskan diri dulu menerima kebaikan dengan manjadi baik, so, be kind!

Minta Ampunan pada Allah

Jangan mau jadi jomlo abadi mintalah ampunan pada Allah

Kita pasti selalu berusaha untuk menjadi ummat yang taat. Beribadah sesuai tuntunan, dan menjalankan ibadah sunnah untuk menambah amalan. Tetapi kadang, sebagai manusia kita tidak luput dari alpa, khilaf dan dosa. Bahkan untuk yang tidak kita sadari karena kurangnya ilmu agama kita. Juga untuk hal-hal yang tidak kita ketahui karena memang tidak sengaja.

Sekadar cerita, saya pernah ada di situasi merasa sendiri. Ada sih, teman dekat, tetapi untuk mengarah pada perjodohan kok rasanya masih samar-samar. Nah, atas saran sesorang, saya diminta untuk membersihkan diri dari dosa, dengan meminta ampunan secara sungguh-sungguh pada Allah. Mengapa? karena bukankah saya menginginkan sesuatu secara sungguh-sungguh pula?

Makanya supaya pantas meminta sesuatu yang lebih atau khusus, kita harus mempersiapkan secara khusus, membuat diri kita layak mendapat apa yang kita minta.

Baca juga : Be A New Me; Catatan dari World Hijab Day 2020

Minta Maaf pada Manusia (lain)

Jika ada manusia lain di bumi ini yang berhak mendapat tempat terbaik, mereka adalah kedua orang tua kita. Makanya, jangan mau jadi jomblo abadi, dan perbaikilah hubungan dengan kedua orang tua. Mintalah maaf dengan tulus untuk semua kesalahan yang mungkin pernah kita perbuat. Ini yang pertama, meminta maaf dan mengharap doa tulus dari kedua orang tua supaya segera datang sessorang yang istimewa.

Orang tua pasti akan menerima permohonan maaf yang tulus dan permintaan untuk didoakan supaya enteng jodoh. Beliau pasti juga sudah ingin menikmati kehidupan pada tahap berikutnya sebagai kakek dan nenek.

Selain pada kedua orang tua, jika teman-teman ingat pernah membuat kecewa atau bahkan menyakiti orang lain, maka jangan segan meminta maaf. Misalnya kepada sahabat dekat yang pernah kita bohongi, hutang pada seseorang yang belum kita bayar, dll. Banyak lah, dan ini sifatnya sangat personal, masing-masing berbeda.

Luruskan Niat

Ini langkah terakhir setelah memperbaiki tiga hal diatas, yaitu meluruskan niat. Segera menghapus stigma jomblo abadi dan menggantinya dengan siap menjadi pendamping seseorang. Kuatkan afirmasi positif bahwa kita akan segera menemukan pasangan, yang sudah ditakdiran bahkan sejak lauhul mahfudz.

Selamat mengakhiri masa sendiri, dan segera sambut hidup baru dalam mahligai rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rohmah, aamiin.

 

***

Disclaimer :

Tiap orang memiliki pendapat berbeda, tulisan ini adalah opini pribadi saya yang tidak membuka perdebatan atasnya.