Resolusi 2018

Resolusi 208 Mimpi 2019

Resolusi 2018?

Yang terpikir jika ditanya ini adalah pertanyaan apa ya hal terbesar yang tercapai tahun ini? Jawabannya sungguh tak terduga. Anugerah indah itu sungguh bukan sesuatu yang saya minta pada awalnya. Tahun lalu saya berharap akan lebih besar pencapaian online shop saya. Usaha yang sudah saya rintis tahun sebelumnya.

Kala itu saya punya cita-cita punya label sendiri untuk baju-baju yang saya jual. Tapi Alloh memberi hal yang berbeda. Apa berarti jualan saya tidak sukses? Bukan. Alhamdulillah olshop saya stabil. Naik pun tidak banyak, karena jujur waktu saya untuk pegang HP pun tidak sebanyak teman olshopper lain.

Jam-jam habis maghrib adalah jam “buka dasar” buat olshopper. Jam beginilah stok baru di upload lalu di share pada para reseller. Sementara saya tidak bisa kerja jam segitu. Karena habis maghrib sampai jam 20.00 adalah waktunya anak-anak ngaji dan belajar.

It’s oke meski terlambat share, saya kadang masih kerepotan bagi waktu ngurus rumah, anak-anak dan paket-paket kiriman.  Alhamdulillah ala kulli hal.

 

Baca juga : Be A New Me; Catatan dari World Hijab Day 2020

Sesuatu Yang Baru

Yang bikin saya terkejut adalah lompatan besar dari dunia yang saya temukan lagi setelah sekian abad rasanya tenggelam di dasar lautan (hihi kelewatan hiperbolanya) yaitu dunia literasi.  Akhir september lalu, saya ikut  training Prosa Liris di Joeragan Artikel. Dari sini aya terseret gelombang besar berkumpul dengan para pecinta literasi.

Tidak puas disitu training demi training saya ikuti karena saya mengaku newbe untuk saat ini. Karena literasi sejujurnya hanya sebatas saya nikmati sebagai pembaca. Dari training saya gabung dengan komunitas para penulis yang makin mengasah keberanian menulis saya. Antologi demi antologi saya ikuti. Meski terseok di tahap awal dan keteter jadwal. Deadline pengumpulan hampir selalu saya terjang.

Tapi alhamdulillah semua terselesaikan. Karena hampir bersamaan, sampai saat ini belum ada satupun buku keroyokan saya yang terbit (Dari sini saya belajar tentang lika liku dunia penerbitan) . Dari September sampai akhir tahun ini insya Alloh saya ikut gabung dalam 5 proyek penulisan. Berasa kerja rodi beneran.

Dan kerja rodi ini serasa dimulai lagi ketika ada tawaran jadi PJ antologi. Siapa takut? Saya suka tantangan dan saya siap lakukan.  Antologi yang saya pilih ramai peminat sehingga sudah ada yang antri untuk batch 2, padahal batch 1 pun belum apa-apa, baru pada penulisan naskah oleh kontributor.  Bismillah, saya tahu akan ada pertolongan dari Allah ketika kita berusaha sungguh-sungguh.

Menarik juga untuk di baca : Ini Yang Saya Lakukan Saat Rehat dari Nge-blog

Buku Solo

Kepalang tanggung, saya pun sedang mengajukan proposal untuk buku solo. Meski tidak berani berharap banyak, tapi saya ikhlas jika nanti Alloh ijinkan atau tidak ijinkan saya mulai penulisan buku solo awal tahun 2019.

Selain buku, saya pun sudah mencicipi dunia ghostwriter. Jangan tanya dapat berapa, karena buat saya jam terbang lebih saya butuhkan saat ini dibanding besarnya transferan. Banyak hal yang saya dapat dari pekerjaan ini, terutama tentang teknik penulisan yang ramah SEO.

Lalu saya menutup akhir tahun ini dengan lahirnya blog baru saya ini sedangkan blog lama saya yang waktu itu saya buat untuk olshop hilang tak terurus.  Akhirnya banyak PR yang harus segera saya kejar awal tahun ini, karena seharusnya selesai bersamaan dengan pergantian tahun.

 

Baca juga : Kenapa Sih, Menjaga Kesehatan Mental itu Penting?

Saatnya Merajut Mimpi di 2019

Buat saya, trimester akhir 2018 benar-benar anugerah buat saya. Resolusi 2018 berisi lompatan besar untuk newbe seperti saya. Literasi buat saya tidak hanya menjanjikan dari segi finansial tapi juga kesehatan mental. Karena ternyata dengan menulis saya merasa lebih bahagia. (betul juga kata seseorang yang seperti guru bagi saya,  Paula Queen di bukunya Writing for Healing).

Kedepan akan saya jadikan jari-jari saya menuliskan kebaikan lalu saya bagi ke sebanyak banyaknya teman. Berharap tulisan saya bisa menginspirasi dan menggerakkan semua hati melakukan hal yang sama; berbagi kebaikan.

Insyaallah

Solo, 25 Desember 2018