Kopi Toraja merupakan salah satu varian populer dengan kualitas terbaik di Indonesia. Kopi dari tanah Toraja, Sulawesi Selatan ini mempunyai rasa yang khas serta karakter yang unik. Bernama latin Celeber Kalosi, jenis kopi ini telah dikenal oleh para pecinta kopi mancanegara. Yuk, simak informasi lainnya seputar kopi varian ini.
1. Lokasi Tanam Kopi Toraja
Table of Contents
Tanaman jenis arabika mampu tumbuh di kawasan yang berada di ketinggian 700-1700 mdpl. Kawasan ini termasuk dataran tinggi dengan suhu sejuk antara 16-20° Celsius.
Apabila jenis arabika ditanam di ketinggian kurang dari 700 mdpl, maka tanaman menjadi lebih rentan terserang penyakit daun karat atau Hemileia Vastatrix (HV). Ini membuat tanaman tidak tumbuh optimal.
Sedangkan tanaman robusta mampu tumbuh di dataran rendah di bawah 700 mdpl. Walau biji yang dihasilkan banyak tapi tanaman robusta lebih rentan diserang hama serangga. Jenis robusta akan berbuah di suhu udara yang lebih hangat.
2. Bentuk Biji Kopi Toraja
Bentuk biji arabika serta robusta pun berbeda. Arabika mempunyai bentuk biji sedikit memanjang serta agak pipih. Biji arabika pun memiliki ukuran agak besar.
Berbeda dengan biji robusta, bentuknya agak membulat serta tampak padat. Ukurannya lebih kecil daripada biji arabika. Begitu pula dengan teksturnya yang lebih kasar daripada biji arabika yang bertekstur halus.
Bentuk dan struktur biji antara robusta dan arabika berbeda sehingga keduanya mempunyai metode roasting yang berbeda pula.
3. Rasa dan Aroma Kopi Toraja
Robusta dikenal mempunyai aroma serta rasa yang kuat. Teksturnya cenderung kasar. Namun robusta dikenal memiliki rasa yang netral serta kurang bervariasi.
Sebelum disangrai, biji robusta mempunyai aroma mirip kacang-kacangan. Namun ketika telah disangrai aromanya tidak terlalu nikmat. Demikian pula ketika sudah diseduh. Soal rasa, robusta cocok untuk pecinta kopi strong.
Lain dengan arabika. Arabika memiliki varian aroma serta rasa yang sangat variatif. Ketika belum disangrai, biji arabika memiliki aroma segar mirip buah blueberry.
Ketika telah disangrai, arabika mempunyai semburat aroma wangi bunga, buah, bahkan kacang-kacangan. Ketika dicicip arabika memiliki rasa yang tidak kalah kaya. Kandungan gula yang lebih tinggi menjadikan kopi arabika terasa manis sekaligus asam.
Aroma serta cita rasa yang unik dan varian ini membuat arabika lebih cocok dinikmati tanpa menambahkan gula. Rasa sekaligus aroma arabika pun mendapat pengaruh dari tanaman di sekelilingnya. Misalnya, di daerah sekitar kebun kopi ada tanaman rempah. Kopi pun akan mempunyai semburat cita rasa rempah. Unik, bukan?
4. Harga
Kedua jenis kopi ini pun memiliki rentang harga yang berbeda. Robusta umumnya dibanderol dengan harga yang relatif stabil serta lebih murah dibandingkan arabika.
Alasannya sebab robusta memiliki rasa yang cenderung sama. Robusta banyak dijual dalam wujud bubuk siap seduh.
Berbeda dengan arabika yang memiliki cita rasanya lebih variatif. Semakin unik karakter rasa arabika, maka akan makin mahal pula harganya. Apalagi jika ketersediaannya juga terbatas.
Arabika banyak diburu oleh para pecinta kopi. Umumnya kopi ini dijual dalam wujud biji, jadi saat diseduh aroma serta rasanya masih fresh.
Nah, itu tadi beberapa informasi seputar Kopi Toraja. Antara robusta dan arabika dari tanah Toraja, mana yang teman-teman suka?
Baru aja kmrn suamiku pulang dinas dr menado, oleh2 nya kopi Toraja yg arabica dan robusta. Tp aku ga icipin yg robusta Krn buat oleh2 bos nya. Aku nyobain yg arabica aja, dan enaaaak :D.
Cm aku ga terbiasa minum kopi tanpa gula mba. Jd tetep aja aku seduh Ama krimer dan gula aren :D.
gitu ya? aku masih susah ganti gula dengan yang lain, rasanya masih beda. nanti cobain pake gula aren, deh. makasih ya