Konser Musik di tengah Masa Adaptasi Kebiasaan Baru

Drive in Concert mengingatkan saya pada salah satu potongan film Cars yang diproduksi Pixar Animation pada tahun 2006. Dalam salah satu adegan diceritakan bagaimana para mobil  melihat pertunjukan film di lapangan. Di sebuah lapangan layar lebar ditancapkan dan mobil-mobil berjajar melihat film yang diputar. Dulu melihatnya terasa lucu, bagaimana bisa mobil melihat pertunjukan? haha…

Memang, sih, sebenarnya konsep melihat tontonan dengan cara drive in bukan hal dalam seni pertunjukan. Kita pernah mendengar istilah drive in movie theater atau kalau di Indonesia pertunjukan layar tancap. Konsepnya mirip-mirip inilah! Nah itu kalau pertunjukan film, ya. Drive in Concert berarti pertunjukan musik secara live yang penontonnya ada di dalam mobil. cara baru melihat pertunjukan musik ini adalah penyesuaian dari situasi di dunia yang masih dilanda pandemi Covid.19. Di Indonesia, pertunjukan drive in concert diselenggarakan pertama kali di Jakarta, pada tanggal 29 Agustus 2020. Waktu itu yang tampil pertama adalah Kahitna, dalam rangka ulang tahun ke 34 kelompok musik yang dikomandani oleh Yovie Widianto.

Menyusul setelah Jakarta adalah Yogyakarta yang menggelar Jogja Drive in Concert di halaman parkir utara Sleman City Hall Yogyakarta pada tanggal 19 dan 20 September 2020. Konser musik Jogja Drive in Concert merupakan usaha para pelaku idustri musik untuk tetap berkarya, paling tidak mengisi kekosongan kegiatan manggung sejak 7 bulan yang lalu. Konser musik kali ini merupakan hasil kolaborasi Mal Sleman City Hall, Puma Production, Mahkota Enterprise, Mad Flash dan The Rich Jogja.

Baca juga : Remake Lagu Bahasa Kalbu

Kotak drive in concert

Menonton dari Dalam Mobil

Konsep acara ini sebenarnya sederhana, pertunjukan musik di area parkir mal yang sudah sering dilakukan. Bedanya perhelatan musik live dilangsungkan di tengah masa adaptasi kebiasaan baru. Konser musik sudah pasti menerapkan aturan physical distancing dan beberapa protocol kesehatan wajib lainnya.  Jadi cara menonton pertunjukan dengan tetap berada di dalam mobil, sejak kedatangan sampai selesai acara. Pada saat penonton mulai datang, mobil disemprot disinfektan oleh petugas. Tiap mobil disemprot mulai bagian depan hingga belakang mobi. Setelah itu pengemudi bisa mengarahkan mobilnya ke venue pentas dan memilih tempat sesuai klasifikasi tiket yang tertera. Pada saat pertunjukan Jogja Drive in Concert berlangsung, penonton hanya diperkenankan turun ketika harus ada keperluan penting seperti ke kamar kecil, penonton diminta menghidupkan lampu hazard sebagai tanda. Setelah itu petugas akan membantu dengan memberi arahan.

Pengobat Rindu Artis Musik

Sejak pandemi bisa dipastikan para pelaku industri musik, seperti pennyayi dan kelompok band jadi minin kegiatan bermusik, khususnya secara live.Sebelum ini, pada masa pandemi, musisi biasanya menggelar pertunjukan musik secara live melalui kanal Youtube. Rasanya pasti berbeda dibandingkan melihat dari jarak dekat, dan berada di lokasi yang sama sebagaimana konser musik yang biasanya ada. Cara manggung dengan penonton yang berada di mobil ini rasanya bisa jadi alternatif untuk menikmati pertunjukan musik secara langsung.

Baca juga : Butuh Hiburan? Nih Rekomendasi Film Korea Lucu

Tepuk Tangan  dengan Klakson dan Lampu

Live musik pasti akan terasa garing tanpa tepuk tangan penonton sebagai apresiasi dari aksi di panggung. Nah, dalam konser musik kali ini penonton menggunakan klakson dan lampu sebagai bentuk respon dari apa yang tersaji di panggung. Interaksi musisi di panggung berjalan sebagai mana layaknya sebuah pertunjukan musik. Sesekali pengisi acara menyapa penonton, melambaikan tangan dan meneriakkan “Apa kabar?”. Jawaban dari penonton berupa bunyi klakson dan permainan lampu mobil mereka. Tak jarang terdengar klakson panjang pendek yang bersahutan seperti mengobrol, hihi. Lampu-lampu mobil yang nyala-mati bukan bermaksud menyaingi lighting panggung, tetapi sebagai ungkapan “Woii … ini seru bengeeet!”

Rekreasi dengan Cara Baru

Sebenarnya menggelar acara hiburan di masa pandemi buakn perkara mudah. Alasan utamanya tentu saja prosedur panjang yang harus dipenuhi sebagai syarat diselenggarakannya acara yang dihadiri banyak orang. Belum lagi soal daya beli masyarakat yang turun karena seretnya laju ekonomi. Boro-boro buat nonton konser, ibaratnya buat mememenuhi kebutuhan sandang pangan saja sebagian masyarakat harus berjuang keras.

Namun demikian manusia juga butuh hiburan untuk membuat kondisi psikis dalam keadaan sehat. Bukankah kalau jiwa sehat akan mengontrol tindakan dan mampu mmeilih yang lebih sehat pula? Nah, menonton konser musik dari dalam mobil ini bisa menjadi alternatif kegiatan rekreasi yang cukup menghibur.

Untuk menonton pertunjukan musik secara drive in, penonton harus membayar antara R. 300.000 hingga Rp. 700.000 untuk dua orang. Kalau ada penumpang tambahan yang ingin ikut menonton, maka perlu menambah biaya sebesar Rp. 150.000 sampai Rp. 300.000, sesuai kelas yang dipilih (VIP atau VVIP)

Nah, pertanyaannya sekarang, apakah saya adalah salah satu dari penonton konser musik tersebut? Jawabannya tidak, hehe.. Saya melihat aksi Tantri Kotak, Jikustik, Kahitna, dan lain-lain cukup dari rumah saja. Selain karena konser itu digelar di luar kota, saya sangat menikmati salah satu bagian dari adaptasi penyesuaian baru, dimana banyak hal bisa saya jangkau hanya dari rumah saja, bahkan bisa sambil goleran di kamar, termasuk Jogja Drive in Concert ini.

teman-teman bioleh cerita juga bagaimana menikmati seni pertunjukan dengan cara teman-teman sendiri, sila berkomentar ya, jangan sungkan, anggap aja blog sendiri, 😀

Salam!

 

Sitatur Rohmah