Sebelumnya, mohon maaf dulu ya, teman-teman, tulisan ini sekadar cerita pengalaman saya mengikuti lomba penulisan. Bukan hendak memamerkan apa yang saya raih, karena saya tahu banyak yang jauuuh lebih hebat dari saya dan langganan juara.
Baiklah, ini pengalaman pertama mengikuti lomba penulisan setelah hampir setengah tahun ini saya mantap menggeluti dunia literasi.
Informasi Lomba Artikel di Hari Terakhir
Table of Contents
Flyer lomba penulisan artikel |
Saya berusaha dengan cepat mempelajari ketentuan lomba. Temanya tentang ekonomi syariah, dengan sub tema peran koperasi syariah dalam memajukan UMKM.
Mulai Menulis Artikel
Jujur saya jarang sekali menulis artukel dengan tema ekonomi. Tetapi pantang mundur saya pun membuka mesin pencari dan mengetik UMKM. Saya dapat beberapa informasi tentang UMKM dari situs resmi Kementrian Koperasi dan UKM. Lalu karena fokusnya lebih pada koperasi syariah saya cari artikel tentang hukum berniaga dalam Islam, termasuk mengenai koperasi.
Bismillah, sayapun mulai menulis. Pada kalimat pembuka, saya mengutip salah satu ayat tentang riba, bahwa Allah akan memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Ayat inilah yang menjadi dasar pemikiran artikel yang saya tulis.
Selanjutnya saya memaparkan ide tentang bagaimana koperasi syariah bisa mendukung majunya UMKM. Ada lima poin yang saya tulis, yaitu tentang menghilangkan riba, membatasi ruang gerak bank keliling, gerakan muslim berdaya tanpa bank, pemberdayaan kaum duafa dan menguatkan ekonomi masyarakat “dari kita untuk kita”.
Alhamdulillah di hari terakhir, saya berhasil mengirim email ke panitia lomba.
Dag dig dug Menunggu Hasil Lomba Artikel
Sekian waktu berlalu, sehari menjelang pengumuman saya membuka website penyelenggara lomba. Tak ada tanda-tanda tentang pengumuman lomba artikel (Ya iya lah, belum tiba waktunya, hehe). Saya jadi ingat pesan teman-teman senior yang selalu memberi pasan untuk santuy saja kalau ikut lomba . Ibaratnya, biarkan tulisan kita terbang dan menemukan tempat persinggahan. Kalau menang ya Alhamdulillah, kalau kalah alhamdulillah juga karena sudah belajar mengikuti lomba.
Pengumuman Pemenang
Pada hari-h pengumuman lomba, saya malah pas sibuk banget, sepagian handphone hampir tidak kepegang. Tetiba pas baru online ada notifikasi pesan masuk dari nomor yang tidak saya kenal. Ternyata itu dari panitia lomba artikel.
“Assalamu’alaikum ibu sitatur rohmah, alhamdulillah untuk lomba artikel ibu mendapatkan juara 1 ,Juara 1 mendapatkan total hadiah senilai 500rb >>> , dibagi menjadi 3. 1. Uang Tunai Rp. 300 ribu ripiah ,2. Voucher belanja di SMM Daarut Bandung senilai 100ribu 3. Voucher Makan Di SMM Corner Daarut Tauhiid Bandung senilai 100 ribu”
Beneran nih? Hati saya bertanya ragu. Selanjutnya saya menanyakan pada panitia yang menghubungi saya tentang cara pengambilan hadiah dan lain-lain. Saya pun diminta mengirim nomor rekening bank untuk mengiriman hadiah berupa uang tunai. Voucher makan dan voucher belanja kemudian atas kebikaksanaan panitia diganti dengan pulsa telpon, dengan pertimbangan saya tinggal di luar Bandung. Yang terakhir saya diminta menginformasikan alamat lengkap untuk pengiriman sertifikat pemenang lomba.
Masyaallah, saya terkesan banget dengan panitia yang care dengan posisi saya yang di Solo, sedangkan lomba diselenggarakan oleh Koperasi Pondok Pesantren Da’arut Tauhid di Bandung. Informasi dan pengiriman hadiah yang cepat membuat saya mengacungi jempol pada panitia lomba.
Akhirnya, dengan rasa syukur saya mulai tergerak untuk menekuni dunia penulisan dengan lebih baik lagi. Tidak setengah-setengah dan tidak asal menulis. Manulis dengan niat menebar kebaikan dan manfaat bagi banyak orang.
Sebuah Catatan
Catatan bagi saya dari pengalaman lomba ini adalah :
1. Membuat artikel sesuai dengan ketentuan panitia
Hal ini berkaitan dengan tema, aturan penulisan termasuk keyword yang ditentukan, sebaiknya kita ikuti sesuai ketentuan lomba. Secara tulisan, karya saya mungkin tidak lebih baik dari juara ke-dua dan ke-tiga, tetapi secara tema dan keyword artikel saya lebih sesuai dengan ketentuan yang ada.
2. Mengikuti prosedur lomba sesuai arahan panitia
Pada lomba ini panitia meminta peserta mengirim juga foto dengan ukuran tertentu dan format file tertentu. Saya pun mengikuti semua ketentuan yang ada.
3. Tiap lomba adalah ajang berlatih dan mengasah kemampuan menulis untuk lomba-lomba berikutnya.
Layaknya sebuah pengalaman, yang pertama ini akan tetap saya kenang sebagai pintu pembuka bagi dunia literasi untuk saya. Juara Pertama akan menjadi penyemangat saya untuk mencoba kompetisi-kompetisi penulisan lainnya.
Heebaaattt…Selamat ya mbak atas prestasi yang mbak raih…:)
Selamat mbak, artikel punya njenengan memang oke oke terus. Memang pantas juara. Pengen juga ah belajar menulis artikel sebaik mbak sitatur ☺
Eh,mbak domisili solo yaa, diwilayah mana? Kita tetanggaan berarti ya. Saya wonogiriw, mbak. Monggo mampir kalau pas tindak wadukgajahmungkur
Selamat ya, Mbak. Wuih, pasti senang banget langsung Juara Pertama. Semoga menjadi cambuk untuk semakin rajin berkarya, ya. Tinggal di Solo, nih? Kapan-kapan kalau aku mudik, mbok kopdaran kita, ya.
Wah selamat ya mbak, terimakasih udah sharing cerita juaranya… Saya dari dulu mau ikut lomba, gagal terus untuk daftar karena sering kelupaan sama DL, hihihi… Jadi makin semangat deh saat baca ini, rejeki ga akan kemana ya mba��
Barakallah bun, semoga ini salah satu penyemangat agar selalu berkarya. Saya udah lama gak ikutan lomba, hehe. Terlalu sok sibuk, heu. Tapi emang sih menang lomba itu bikin kita happy dan jadi semangat menulis. Keep writing bun.
MasyaAllah barakallah bunda.. seneng yah kalo menang lomba blog gt. Aku baru satu kali menang aja udah bangga. Hehe seengganya dengan lomba bisa memotivasi kita untuk menulis lebih baik
Waaaa.. selamat ya mba Sita.. happy for you. Biasanya kalau udah menang gini jadi nagih heheh.. sukses terus ya
Sukses ya mbak sudah menang dalam lomba, bisa jadi inspirasi saya nih…