Pernah dengar istilah Cang Nyiat Pan? Kalau baru dengar, sama lah saya kemarin juga baru dengar. Makanya waktu Aksara Pangan menyelenggarakan Acara Seri Gastronomi Indonesia, Cang Nyiat Pan, saya antusias mendaftar. Saya memang suka mengikuti pembahasan atau berita mengenai keragaman budaya Indonesia, terutama berkaitan dengan makanan khas daerah. Saya sebelumnya lebih lazim mengenal Cap Go Meh.
Nah, kebetulan perayaan Cang Nyiat Pan oleh Aksara Pangan ini memang banyak membahas soal makanan khas yang tersaji pada hari istimewa tersebut.

Apa sih, Cang Nyiat Pan?

Dari sisi istilah, Cang Nyiat Pan berasal dari bahasa Hokka di Singkawang. Arti katanya adalah pertengahan bulan pertama. Nah, Cang Nyiat Pan ini berarti sebuah festival yang dilaksanakan pada pertengahan bulan pertama. Sedangkan istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Tiociu. Cap Go artinya lima belas, dan Meh berarti malam. Jadi Cap Go Meh adalah malam kelima belas.

Seri Gastronomi Indonesia; Cang Nyiat Pan

Cang Nyiat Pan_undangan

Event Seri Gastronomi Indonesia yang diselenggarakan Aksara Pangan kali ini mengangkat budaya Cap Go Meh di Kalimantan Selatan. Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan virtual tanggal 24 Februari 2021, pukul 19.00 tersebut adalah Chef Wira Hardiyansyah (Food Herritage Educator dan Travelling Chef), Dr. Hasan Karman, SH, MM ( Mantan Walikota Singkawang 2007-2012 sekaligus Budayawan peranakan Singkawang) dan Chef Meliana Christanty (Kalimantan Speciality Aficionado). Dari ketiga narasumber inilah wawasan saya mengenai Cap Go Meh bertambah luas.

Mengapa Cap Go Meh di Singkawang disebut Cang Nyiat Pan?

Festival yang jatuh pada malam pertengahan bulan pertama menurut perhitungan kalender China. Awalnya Festival ini digelar pada masa dinasti Han pada sekitar tahun 202 Sebelum Masehi – 220 Masehi). Sajian kuliner khas pada fesuval ini berupa minuman hangat dengan aroma jahe yang khas, namanya Tang yuan. Orang Indonesia mengenalnya dengan wedang ronde.

Sajian Kuliner Khas Cang Nyiat Pan

Pada hari istimewa masyarakat Singkawang ini, biasanya terdapat 8 hidangan utama dan pendamping. Aneka kudapan atau kue kering yang biasa disajikan adalah kue nastar, Sagu Keju, Butter Cookies Mete, Lempok Durian, Dodol (Keladi, labu kuning dan lidah buaya), Lapis Legit dan Kue Keranjang. Buah-buahan yang disajikan juga buah khusus, berupa Jeruk Pamelo dan Jeruk Mandarin.

Hidangan utama, berupa ayam yang dimasak lo dengan tambahan tekur rebus. Ada juga Cai Kwa yaitu sawi asin kering yang dimasak sam chan. Menu ikan juga beragam, ada yang digoreng dengan kunyit atau dikukus dengan jahe. Jenis ikan yang biasanya dimasak pada Cap Go Meh di Kalimantan adalah ikan Dorang, ikan Jelawat dan ikan Bodo atau ikan Malas.

Menjaga Tradisi Mempererat Ikatan

Sebagaimana tradisi-tradisi yang ada di Indonesia yang sarat dengan makna, maka tradisi pada peringatan Cang Nyiat Pan inipun penuh dengan makna yang mendalam. Jadi baik bahan makanan, cara memasak, cara penyajian bahkan cara makan pun ada cerita khusus. Pada hari perayaan imlek, masyarakat memilih memasak sendiri semua hidangan yang tak sedikit jumlahnya ini. Alasannya jelas untuk menyambut dan menjamu anggota keluarga yang pulang ke kampug halaman. Ya.. seperti muduk lah, bagi orang Jawa. Kegiatan menyiapkan sajian juga dimanfaatkan untuk saling mengakrabkan diri setelah sekian lama tidak berjumpa. Tak ayal, kumpul-kumpul keluarga besar ini menjadi agenda yang sangat ditunggu oleh setiap warga tionghoa, khususnya peranakan Singkawang.

Keseruan yang Menguatkan Rasa Persaudaraan

Buat saya pribadi, acara ini makin membuka wawasan mengenai budaya di daerah lain. Kebrulan saya memiliki teman yang berasal dari Kalimantan. Meskipun bukan dari Singkawang (tetapi dari Pontianak), acara yang saya ikuti secara virtual ini cukup menjadi pengobat rindu. Sayangnya di tengah-tengah acara saya tertidur ( duuh, malunyaaa…) dengan komputer yang masih menyala dan headset yang masih menempel di telinga. Saya jadi terlewat banyak pembahasan seru di adaca ini. Untungnya panitia memberikan kesempatan pada saya untuk menonton ulang acara Cang Nyiat Pan melalui rekaman video ini

Kalau teman-teman ingin tahu lebih banyak tentang Cap Go Meh, silakan tonton video tersebut. Jika sudah mari kita berbagi keseruan di kolom komentar. Jika teman-teman berkesempatan hadir dalam festival tersebut, kira-kita apa sajian yang peryama kali dipilih? Tulis jawaban teman-teman di kolom komentar, ya.

Salam,

Sitatur Rohmah

Referensi :

  1. Materi dari Chef Wira Hardiansyah (Aroma Tionghoa di Nusantara)
  2. Materi dari Dr. Hasan Karman, SH., MM. (Mengenal lebih jauh budaya Cap Go Meh di Kalimantan Barat)
  3. Materi dari Meliana Christanty (Kuliner Cap Go Me Pontianak Kalimantan Barat)