Tergulung Riba
Table of Contents
Ketika Allah menghendaki sesuatu lalu mengatakan “jadi” maka terjadilah apa yang Ia inginkan. Segala yang tidak mungkin dari perhitungan matematika manusia sangat mudah bagi Allah untuk membolak balik. Logika dan nalar manusia takkan mampu melawan kehendak-Nya. Ini cerita kami tentang bagaimana bahaya riba, sebelum kami mengenal bank syariah seperti Bank Muamalah.
Jika mengingat kondisi keluarga saya tiga tahun yang lalu, rasanya seperti mimpi dan tidak bisa membayangkan bahwa kami telah mengalami ujian yang mengantar kami pada keadaan yang bertolak belakang dari sebelumnya.
Dulu, kemana pergi saya selalu membawa 2 kartu sakti pemberian suami. Dengan kartu itu saya bisa belanja sesuka hati, berburu baju-baju lucu dan membawa pulang banyak barang. Meskipun belum masuk kategori Miss Belanja, tak urung kartu itu membuat saya sangat leluasa. Kalau saya hanya membawa dua, suami saya membawa hampir lima kali lipatnya.
Baca juga : Catatan dari World Hijab Day 2020
Sungguh kemudahan yang semu belaka, karena ketika tiba hari pembayaran tagihan suami harus memutar otak bagaimana melunasinya. Kartu kredit awalnya hanya digunakan untuk penyelamat dikala transfer dari klien belum masuk, lama kelamaan kartu kredit tersebut benar-benar membuat kami mati gaya ketika jatuh tempo dan suami belum bisa melunasinya.
Jalan Pembuka Menuju Hidayah-Nya
Allah menunjukkan kuasa-Nya ketika diluar nalar perhitungan bisnis, suami jatuh bangkrut dengan hutang yang tidak sedikit. Demi menyelamatkan diri terpaksa suami menutup semua kartu kredit termasuk dua kartu tambahan untuk saya.
Hidayah Allah yang kemudian menuntun kami pada #AyoHijrah dengan meninggalkan semua kenikmatan berbalut riba. Allah membuka mata kami bahwa apa yang mudah bagi kami selama ini sebenarnya adalah pintu menuju neraka, Astaghfirullah.
Sungguh nikmat tiada tara ketika Allah memberi kami kesempatan kedua untuk bertobat, meninggalkan segala praktik riba dan memperbaiki diri.
Selain menutup semua akun di bank konvensional, kami menjual hampir semua aset yang kami miliki untuk membayar hutang. Tekad untuk menjadi lebih baik kemudian tidak hanya pada amal ibadah saja, memperbaiki sholat dan memperbanyak sedekah, tetapi juga perbaikan pengelolaan keuangan keluarga.
Sejalan dengan Gerakan #AyoHijrah Mulailah kami mencari bank yang benar-benar dijalankan sesuai syariat Islam. Alhamdulillah tidak jauh dari tempat kami tinggal kami menemukan bank persis seperti yang kami inginkan. Bisa membersamai kami memperbaiki diri, meningkatkan kualitas diri menuju ajaran Islam yang lebih baik, menuju kesempurnaan dan secara menyeluruh, kaffah di semua lini kehidupan kami.
Setelah memperbaiki cara sholat, melakukannya dengan berjamaah di masjid, mentadaburi Alquran setiap hari, puasa sunnah sebagai pembersihan diri, kami pun mulai membersihkan harta kami.
Baca juga : Syafakillah atau Syafakallah? Bagaimana Pengucapan yang Benar?
Menemukan Oase ditengah Gurun Pasir
Bank Muamalat Indonesia, sebagai bank pertama di Indonesia yang murni syariah menjadi pilihan. Pada kunjungan pertama, makin mantap lah hati kami berhijrah karena program Bank Muamalat sejalan dengan ghirrah kami #AyoHijrah.
Gerakan ini adalah ajakan pada semua lapisan masyarakat Indonesia untuk menjadikan diri manusia yang lebih baik dalam segala hal. Sudah sejak Oktober 2018 Bank Muamalat lebih aktif mengajak masyarakat untuk berani berhijrah, khususnya dalam layanan perbankan.
Hari itu juga kami membuka rekening di Bank Muamalat cabang Slamet Riyadi, Solo. Kami percaya bank ini terjaga kemurnian syariahnya karena tidak menginduk ke bank lain. Bank syariah yang berdiri sejak tahun 1992 ini mengelola dana dari nasabah dengan dasar prinsip-prinsip ekonomi syariah dengan pengawasan dari Dewan Pengawas Syariah.
Sebagai lembaga keuangan di era milenial, Bank Muamalat melengkapi pelayanan dengan fasilitas dan produk yang lengkap, seperti Mobil Banking, internet Banking Muamalat, dukungan jaringan ATM, bahkan memiliki kantor cabang hingga ke luar negeri.
Kini, sedikit demi sedikit usaha keluarga kami mulai bergerak dan kekhawatiran dan ketakutan jatuh miskin karena bangkrut sedikit demi sedikit bisa ditepis.
Kami pun lebih percaya diri ketika menjadikan akun di Bank Muamalat untuk bertransaksi. Transfer ke nomor rekening bank lain maupun menerima transfer sudah menjadi kebiasaan. Tidak hanya itu saja, Bank Muamalat juga mempermudah kami untuk keperluan beberapa macam pembayaran, termasuk biaya sekolah anak-anak.
Sapaan salam dengan senyum berkembang yang menyambut ketika kami datang, memberikan kenyamanan dan ketenangan.
Garansi bahwa kami akan mendapatkan ganti nyata kami nikmati. Masya Allah.
“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik” [HR. Ahmad]
***
Artikel ini diikutkan dalam kompetisi blog Bank Muamalat 15 April 2019-3 Mei 2019
Alhamdulillah ya mbak kalo sudah bisa terbebas dari riba. Aku masih ada sedikit, hikz. Bismillah semoga bisa segera lunas biar secepatnya ikutan #AyoHijrah
Bismillah, meskipun lebih berat tapi hati lebih tenang
Orang tua saya Alhamdulilah sudah berusaha terbebas dari riba. Dengan bantuan dari buku yang ditulis oleh Pak Saptuari Sugiharto.
Baru pertama kali dengar soal Bank Muamalat,nih. XD Terima kasih infonya, Bu.
Alhamdulillah, semoga istiqomah. Salam hormat untuk mama ya nak
masyaallah hebat sudah keluar dari riba semoga tetap istiqomah ya mba meski menggiurkan hihi. Semoga saya pun bisa segera berganti bank ke mualamat pengen banget tapi belum sempat wkwk
Barangkali kalau tidak digempur dengan cobaan berat, kami masih bergelimang nikmat semu riba. Semoga kita semua terjaga dari dosa riba
Allahumma Aamiin, semoga ya mba kita semua tidak terjerat riba dan lebih sadar untuk menuju yang lebih baik.
Alhamdulillah sudah syariah dalam hal keuangan kini ya Mbak…Semoga keluarga dan usahanya makin berkah:)
Insyaallah mbak.. Semoga bisa menjaga tekad dan selalu istiqomah. Aamiin
Alhamdulillah bisa terbebas dari Riba, semoga kita selalu istiqomah ya mbak…
Aamiin… terima kasih doanya mbaj
Alhamdulillah semoga istiqomah ya mba. Kami pun memakai bank muamalat, alhamdulillah so far sangat memuaskan dalam pelayanan maupun sistemnya.
Akad nya yang membuat kami nyaman, semoga terjaga syariahnya
Selamat ya Mba, sudah bisa bebas riba. Saya belum nih, masih belajar untuk menata diri dan keluarga.
Dari sedikit mbak, kalau langsung cut memang sangat berar
MasyaAllah … Selamat ya, Mbak. Membebaskan diri dari riba bukanlah hal yang mudah. Semoga terus istiqomah dan diluaskan rezekinya. Aamiin.
Aamiin … terimakasih doanya mbak
Saya lagi berusaha bebas riba. Doakan ya mg2 lncar. Mksh ttg paparannya mb.
Bismillah mbak, kalau kita punya tekad, Insyaallah akan ada jalan akan diberi kemudahan
Selamat ya mbak, doakan Saya bs segera menyusul hijrah seperti mbak. Aamiin
semoga niat mbak Ratu Noer diijabahi Allah dan segera terlaksana, aamiin
Alhamdulillah saya juga barusan terbebas riba. Plong rasanya mbak. Semoga istIqomah,ya.
aamiin.. perjuanagn berat untuk bisa istiqomah. semoga Allah mempermudah, mbak
memang kartu sakti itu keberadaannya sangat menggiurkan ya, mbak. Tapi ternyata justru dia menjerat terus. Di dunia menjerat, apalagi di akhirat. Semoga kita semua mampu berhijrah dari riba.
aamiin, iya kartu sakti yang memberi kemudahan semu. Sejatinya kita ditarik dalam kesulitan jika tidak bijak menggunakan, lebih utama ditinggalkan karena unsur riba ada di dalamnya
Riba itu memang enak tapi ternyata bisa membawa kita pada neraka. Naudzubillah. Teratrik buka tabungan Muamalat nih mba.
iya mbak, insyaAllah aman secara syariat, jadi tenang gitu
Mantap. Alhamdulillah dan selamat ya mbak Sitatur sudah terlepas dari riba. Semoga kita semua bisa istiqomah menjauhi riba. Karena dosa riba memang serem banget.
tidak semua diberi nikmat "bangkrut" untuk kembali pada syariat. Semoga teman-teman ngak perlu "babak belur" untuk mendapat hidayah dan mampu melepas riba
Kartu kredit memang memberikan kesenangan semu ya mbak.. Kalo lagi pingin ini dan itu tinggal gesek tpi ada waktunya nanti pusing sendiri mikirim cara nglunasinnya. Alhamdulillah akhirnya mbak bsa bebas dari riba ya
alhamdulillah, sekarang nggak khawatir dikejar-kejar tanggal setor. hifup juga jadi lebih tenang
Masyaallah mb.. semoga istiqomah dan saya bisa segera menyusul!
aamiin.. semoga mbak Sayyidah diberi kemudahan melepas riba ya. Insyaalah hidup lebih barakah
Terbebas dari riba adalah salah satu usahaku yang bertahun-tahun saya bangun, semoga istiqamah.
Semoga juga tulisan ini menang. Aamiin
aamiin, semoga kita istiqomah dalam menjaga syariah. trimaksih doanya 🙂
MasyaAllah mbak, semoga istiqomah mbak, dan aku pun dapat segera menyusul untuk membebaskan diri dari riba mbak..aamiin
aamiin … semoga Allah segera memberi jalan untuk bersih dari riba
Paparan yang keren mbak. Sangat inspiratif sekali. Sukses terus buat mbak sita ya. Ngeriba memang ngeri banget
Thanks supportnya mbak malica, semoga kita selalu terjaga dari dosa-dosa riba.
Saya pernah terpikir ingin memakai kartu kredit. Tapu kemudian suami bilang kalau kami bisa tergulung riba. Dan benar…membaca kisah kakak dan suami, membuat saya mengucap syukur karena telah disadarkan suami sedari dini. Lebih baik menabung di bank syariah dan penuhi kebutuhan secukupnya
Alhamdulillah, suami sudah mengingatkan jangan sampai kenal sama riba deh.
Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik" [HR. Ahmad]
Alhamdulillah, aku juga sudah menutup satu-satunya kartu kredit aku mbak, Alhamdulillah berasa lega banget, in Sha Allah perlahan meerubah tempat menabung ke Bank syariah, jadi makin kuat deh tekadku, terima kasih
alhamdulillah…. barakallah