Budidaya sagu sebagai bahan pangan alternatif selain beras sebenarnya bukan merupakan topik bahasan baru. Namun nyatanya sampai saat ini, sebagian besar masyarakat Indonesia masih menempatkan beras sebagai makanan pokok.

Dikutip dari buku Sagu Nusantara, Arifin Muhammad Ade, (2022:10), lebih dari 100 spesies tumbuhan biji-bijian, umbi-umbian dan palma sebagai penghasil tepung dan gula, satu di antaranya yang memiliki potensi besar adalah sagu. Masih ditambah lagi dengan ratusan tumbuhan kacang-kacangan sebagai sumber protein dan lemak, spesies sayur-sayuran sebagai sumber vitamin, tumbuhan bumbu dan rempah, dan tumbuhan bahan minuman yang menjadi bukti banyaknya ketersediaan bahan pangan lokal di Indonesia.

Budidaya Sagu, Harapan Baru di Tengah Menurunnya Lahan Pangan di Indonesia

budidaya sagu pohon sagu

Pada halaman lain di buku ini Arifin menulis salah satu kekayaan tanaman pangan lokal yang masih melimpah adalah sagu. Sagu sebagai sumber karbohidrat yang sejak lama menjadi sumber makanan pokok di beberapa daerah di Indonesia, terutama di wilayah Indonesia Timur.

Sagu berpotensi menopang ketersediaan bahan pangan dan mendukung ketahanan pangan Indonesia. sagu menghasilkan hasil olahan yang beragam, makanan minuman dan bahan baku industri. Sagu berasal dari pohon sagu (Metroxylon sagu), sebuah palem tropis yang tumbuh subur di wilayah tropis, terutama di Asia Tenggara dan Papua.

Cara Budidaya Sagu Mulai Tanam Sampai Panen

budidaya sagu pohon sagu

Untuk dapat menghasilkan Sagu dalam jumlah yang bisa mencukupi kebutuhan bahan pangan lokal, perlu dilakukan budidaya. Pemilahan benih yang berkualitas, penanaman dan pemeliharaan yang baik diharapkan bisa menghasilkan panen yang maksimal. Berikut ini cara budidaya Sagu yang

Berikut adalah langkah-langkah budidaya sagu yang lebih detail:

  1. Mempersiapkan Lahan

Sebagaimana mempersiapkan lahan untuk tanaman pertanian lainnya, sebelum menanam sagu perlu dipersiapkan dengan baik tempatnya. Sebelum ditanami lahan harus bersih dari rumput, semak, atau tumbuhan liar, agar tidak mengganggu pertumbuhan pohon sagu.

Idealnya bibit sagu ditanam dalam lubang tanam ukuran 30x30x30 cm, di lahan yang cukup kandungan airnya, seperti pada lahan basah atau rawa gambut.

  1. Pemilihan Bibit

Bibit yang berkualitas akan mempengaruhi hasil panen. Bibit dapat diambil dari anakan yang menempel atau hasil semai yang memang dipersiapkan untuk calon pohon sagu baru. Baik induk tanaman maupun benih yang disemai harus dipilih dari tanaman yang berkualitas baik.

  1. Saatnya Penanaman Pohon Sagu

waktu tanam yang baik untuk pohon sagu adalah pada musim hujan, sehingga kebutuhan air bisa tercukupi. Jarak ideal antar pohon adalah sekitar 8-10 meter, sehingga kebutuhan nutrisi masing-masing pohon akan tercukupi. Usahakan pohon sagu ditanam tegak lurus (bisa dengan bantuan kayu penyangga).

  1. Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Sagu

Yang harus diperhatikan adalah kecukupan air bagi tanaman, dan bebas dari rumput liar dan semak. Pemupukan dapat dilakukan untuk memberi nutrisi tambahan, termasuk untuk pencegahan dari serangan hama dan penyakit.

  1. Waktunya Panen Sagu

Dengan pemeliharaan yang baik, pohon sagu yang sehat akan siap dipanen sekitar 8-10 tahun sejak ditanam. Yang dipanen adalah batang pohon sagu yang di dalamnya terdapat empulur yang mengandung pati sagu. Pati sagu kemudian diolah menjadi tepung sagu.

 

Budidaya Sagu, Proses Pengolahan Sagu Menjadi Bahan Makanan Bergizi

budidaya sagu olahan tepung

Sagu dapat dijadikan sumber karbohidrat utama karena kaya akan energi. Dalam tiap 100 gram sagu terdapat sekitar 330-355 kalori. Selain karbohidrat, sagu juga mengandung serat, protein, kalsium, fosfor, dan zat besi.

Untuk dapat dijadikan sumber bahan makanan, pati sagu harus diolah menjadi tepung sagu, lalu diolah menjadi berbagai macam makanan utama hingga kudapan dan kue.

Adapun tahapan pengolahan batang sagu melewati beberapa langkah.

  1. Ekstraksi Pati Sagu

Empulur yang terdapat dalam batang pohon mengandung pati sagu. Untuk mendapatkannya bisa dengan cara mengupas batang lalu diparut atau mengeruk empulur. Selanjutnya pati sagu dicuci dan disaring untuk memisahkan seratdan kotoran.

  1. Proses Pengeringan

Pati sagu yang telah bersih selanjutnya dikeringkan lalu diolah menjadi tepung sagu.

  1. Pengolahan Lebih Lanjut

Setelah menjadi tepung sagu, bisa digunakan sebagai bahan makanan pokok sebagaimana beras.

 

Beberapa Contoh Olahan Makanan dari Tepung Sagu

  1. Papeda, tepung sagu yang dilarutkan dalam air dan dimasak hingga mengental. Ini merupakan makanan pokok khas Papua.
  2. Bubur Sagu Mutiara, dapat ditambahkan santan dan gula merah untuk menambah kelezatan.
  3. Sagu Lempeng, Camilan dari adonan tepung sagu yang dipipihkan dan digoreng.
  4. Bagea Sagu, sagu yang dikukus bersama kelapa parut dan gula merah.
  5. Kue-kue Sagu, bermacam kue yang biasanya dibuat dengan tepung terigu dapat juga dibuat dengan bahan tepung sagu.

Dari sini kita tahu bahwa sagu memiliki potensi besar sebagai sumber pangan utama yang bergizi. Budidaya sagu, pada proses pengolahan dari saat masih berupa batang pohon sampai menjadi tepung sagu cukup mudah dan kita telah memiliki teknologi pengolahannya.

 

Penutup

Budidaya sagu adalah salah satu contoh kedaulatan pangan yang dapat dicapai dengan kedaulatan pangan lokal sesuai dengan potensi daerah masing-masing. Sagu ini adalah salah satu contoh kemampuan wilayah timur Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pangan lokal. Bagaimana dengan wilayah lain? Masing-masing daerah memiliki tanaman unggulan yang berkualitas baik di daerah tersebut. Singkong, ubi jalar, jagung, pisang, talas, sukun, dan kentang dapat dijadikan bahan makanan pokok pengganti beras.

Referensi :

  • https://www.kompas.com/homey/read/2022/08/02/133116776/ini-area-terbaik-menanam-tanaman-sagu
  • https://penerbitgoodwood.com/index.php/jpm/article/download/2588/786/13597
  • https://www.ecosago.com/pengolahan-tepung-sagu-menjadi-produk-turunan-bernilai/